Departemen Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Kuliah Umum “Peluang dan Tantangan Pemerintahan : Ilmu dan Praktik” di Aula Prof Syukur Abdullah FISIP Unhas dan Zoom Meeting. Senin (19/02).
Kuliah umum ini menghadirkan Guru Besar Bidang Ilmu Pemerintahan Univesitas Muhammadiyah Yogyakarta, Prof Dr Dyah Mutiarin SIP MSI sebagai pemateri. Pada kesempatannya, Prof Dyah menyoroti eksistensi dan tantangan Ilmu Pemerintahan di era 5.0.
Ia menjelaskan, kita harus bersiap dalam menghadapi era 5.0, yakni situasi dimana teknologi dan manusia akan berinteraksi secara lebih terintegrasi. Di era ini, Ilmu Pemerintahan juga harus turut mengikuti perkembangan teknologi dan zaman.
Menanggapi hal itu, Prof Dyah menegaskan bahwa pemerintah harus mampu memberikan wajah dan inovasi baru dalam mempersiapkan dan melaksanakan kebijakan. Dalam hal ini, kemampuan menganalisis data sangat penting.
“Kebijakan ini nanti akan lebih banyak berbasis pada data. Oleh karena itu, Ilmu Pemerintahan juga perlu merespon bagaimana agar kebijakan yang ada di pemerintah itu juga berbasis analisis data,” tuturnya.
Dirinya juga turut menyinggung isu dan tantangan pembangunan Indonesia ke depan. Ia memaparkan, setidaknya kini ada 14 tantangan yang cukup besar bagi pembangunan Indonesia menghadapi era 5.0.
“Produktivitas yang rendah juga merupakan tantangan besar. Jika dibanding dengan negara luar, kita bisa melihat bahwa Indonesia ini sebenarnya memiliki produktivitas yang masih rendah, indeks kinerja pegawai misalnya,” imbuhnya.
Di akhir materi, ia menyampaikan harapan besarnya kepada para peserta agar Ilmu Pemerintahan bisa dipertahankan eksistensi keilmuannya di masa kini, masa depan, dan seterusnya.
Andi Nurul Istiqamah Bate