Dalam rangka Dies Natalis ke-16 Departemen Sastra Jepang Universitas Hasanuddin (Unhas), Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas adakan Kuliah Umum dengan tema ‘Pembaharuan Pendidikan di Jepang Dewasa Ini’, pukul 13.00 WITA melalui Zoom Meeting, Selasa (28/9).
Dipandu oleh Ketua Departemen Sastra Jepang Unhas, Meta Sekar Putri Astuti, kegiatan ini turut dihadiri Dekan FIB Unhas, Prof Dr Akin Duli MA dan mengundang Atase Pendidikan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, Takahashi Yusuke sebagai narasumber.
Dalam sambutannya, Akin mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberi gambaran terkait perkembangan dan perubahan pendidikan di Jepang.
“Jepang merupakan negara yang maju dari segi pendidikan. Makanya, sudah menjadi tugas kita untuk dapat menyesuaikan pendidikan Jepang dengan Indonesia,” ucap Akin.
Pada kesempatannya, Takahashi menyampaikan, Covid-19 memberikan perubahan yang besar bagi pendidikan Jepang saat ini.
“Walau begitu, masyarakat Jepang harus dapat membiasakan diri dengan kehadiran Covid-19 sambil kita mengusahakan cara untuk menghentikan virus tersebut,” tutur Takahasyi
Takahashi menjelaskan, pada Januari 2021, Dewan Pendidikan Pusat menerbitkan laporan untuk mewujudkan Pendidikan gaya Jepang di Era Reiwa beserta pengoptimalan pembelajaran secara individual dan kolaboratif sehingga dapat mengembangkan potensi setiap anak.
Lebih Lanjut, Takahashi menyampaikan, pelajar di Jepang hanya 5% yang menggunakan alat digital Interaktif. Mereka gagap teknologi, bahkan Zoom Meeting pun tidak digunakan.
Takahashi menuturkan, solusi mengatasi ketertinggalan pendidikan Indonesia dari Jepang adalah memberikan transformasi pembelajaran yaitu ‘Satu Komputer Per Siswa’ dengan jaringan berkecepatan tinggi dinamakan GIGA School Program.
“Program Sekolah GIGA ini sudah direncanakan sebelum pandemi, tetapi setelah adanya Covid-19, mau tidak mau harus di usahakan untuk mewujudkannya,” ungkap Takahashi
Setelah dimulainya Proyek Sekolah GIGA, 96,1% pemerintah daerah selesai menyiapkan perangkat untuk semua siswa dan 84,2% Sekolah Dasar mulai menggunakan perangkat digital di semua angkatan kelas.
Andi Aulya Valma Basyuni