Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas menyelenggarakan kuliah umum tentang isu dan tantangan akuakultur di Ruang Sidang FIKP, Rabu (14/06). Kegiatan merupakan rangkaian dari Aquaculture Inbound Student bekerja sama dengan Internasional Universiti Malaysia Terengganu (UMT) dan Universiti Teknologi MARA (UiTM).
Hadir sebagai narasumber Dosen Institute Of Tropical Aqua culture and Fisheries UMT, Dr Khor Wai Ho dan Dosen UiTM, Dr Sharifah Raina binti Manaf.
Kegiatan dibuka secara resmi Wakil Dekan Bidang Kemitraan, Riset, dan Inovasi FIKP, Dr Ahmad Faizal ST MSi dan diawali dengan acara penyambutan 23 peserta yang terdiri dari mahasiswa program magister dan doktoral, dosen, serta staf.
Khor Wai Ho memberikan gambaran tentang krustasea dengan judul materi “Sexual Dimorphism in Mud Crabs and The Case of Zombie Crabs”. Ia mengatakan, dampak yang disebabkan parasit ketika menginfeksi kepiting bakau Scylla sp. diantaranya yakni perubahan tingkah laku, perubahan kelamin, dan ciri-ciri abnormal morfologi lainnya.
“Infeksi yang disebabkan oleh parasit ini juga menyebabnya Scylla sp. mengalami kesulitan dalam proses molting yang akhirnya mengganggu perkembangannya. Hal lainnya, secara kasat mata akan terlihat seperti telur pada kepiting betina sehingga cukup sulit untuk membedakan jika kepiting tersebut terserang parasit atau hanya sedang bertelur,” jelas Khor.
Ia menambahkan, dari hal tersebut sehingga banyak kasus penangkapan kepiting yang menjual hasil tangkapannya pada masyarakat dengan harga tinggi namun berkualitas buruk. Meski banyak bahaya parasit pada Scylla sp., namun sejauh ini belum ada laporan mengenai dampak yang ditimbulkan pada manusia yang mengonsumsinya.
Lebih lanjut, Dr Sharifah Raina binti Manaf membahas mengenai kasus patogen Aeromonas hydrophila yang menginfeksi pada budidaya Ikan African Catfish (Clarias gariepinus) dan upaya pencegahannya dengan pendekatan bioteknologi.
Ai