Program Studi (Prodi) Fisioterapi Fakultas Keperawatan (Fkep) Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan International Guest Lecture dengan topik “Recent Evidence on Stroke Physiotherapy.” Agenda bertempat di Gedung Ipteks Unhas, Selasa (12/09).
Kegiatan ini dihadiri Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fkep, Syahrul Said SKep Ns MKes PhD, Peneliti Senior Universitas Flinders Australia, Elizabeth Lynch PhD Bphysio sebagai pembicara, dan Ketua Prodi Fisioterapi, Yudi Hardianto SFt Physio MClinRehab sebagai moderator.
Dalam pemaparannya, Elizabeth menjelaskan cara efektif rehabilitasi fisioterapi setelah stroke, yakni menghindari aktivitas intensif di luar tempat tidur dalam 24 jam pertama pasca stroke. Aktivitas dapat dimulai pada 48 jam pertama atau saat lebih stabil.
“Dalam pedoman Internasional direkomendasikan untuk terapi secara rutin tiga jam atau lebih dalam sehari, bisa dengan berkelompok atau kelas sirkuit,” katanya.
Terapi rutin rehabilitasi pasien stroke yang direkomendasikan di level Internasional, yaitu melakukan kegiatan yang spesifik, berulang, menantang dan progresif, serta terarah pada tujuan.
Contoh dari kegiatan yang spesifik seperti, berlatih duduk, menjangkau sesuatu, dan bertumpu pada bagian tengah tubuh. Latihan tersebut bisa dilakukan pada pasien yang memiliki masalah keseimbangan saat duduk.
“Latihan secara aktif juga diperlukan dengan cara membiarkan pasien bergerak tanpa didampingi,” imbuh Elizabeth.
Ia juga memaparkan pelatihan resistensi progresif untuk meningkatkan bagian otot yang lemah dilakukan maksimal delapan sampai 12 repetisi dalam dua sampai empat sesi seminggu.
“Dalam empat sampai 12 minggu harus memiliki jadwal latihan kekuatan antigravitasi,” pungkasnya.
Najwa Hanana