Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan Seminar Internasional bersama Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unhas, Senin (21/8).
Kegiatan ini mengangkat tema “ASEAN, Tantangan Global dan Peran Politik Luar Negeri Republik Indonesia” dalam rangka merayakan ulang tahun Kemenlu yang ke-78.
Seminar menghadirkan Rektor Unhas, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc memberikan pidato pembuka acara. Pada kesempatannya, Prof JJ sapaan akrabnya berharap mahasiswa bisa meningkatkan kemampuan diplomasi agar dapat bersaing.
Prof JJ ingin mahasiswa Unhas minimal memiliki nilai Test of English as a Foreign Language (TOEFL) di atas 550 untuk meningkatkan pondasi berdiplomasi. Dengan begitu, ia mengimbau mahasiswa untuk membaca isu-isu penting yang terjadi di dunia.
“Indeks prestasi dan juga memahami bahasa secara kontekstual itu penting, namun kalian harus memahami isu-isu yang sedang terjadi agar dapat menjadi world class students,” ucap Prof JJ.
Lebih lanjut, Guru Besar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan itu menghiraukan tingkat diplomasi orang Indonesia yang rendah. Ia memperhatikan orang-orang Indonesia di pertemuan internasional enggan menjadi pemimpin.
Menurutnya, hal tersebut merupakan kekurangan yang perlu dibenahi. Setidaknya Indonesia menjadi pemimpin di ASEAN untuk menunjukkan karakter bangsa Indonesia.
“Kita harus menunjukkan karakter kita sebagai bangsa Indonesia, apalagi belakangan sudah sering diperhatikan oleh negara-negara luar,” pungkas Prof JJ.
Jusuf Ibnu Judha