Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Kuliah Umum Praktisi Mengajar dengan tema “Coffee Business Prospect and Opportunity” di Lecture Theater (LT 6) Faperta, Selasa (12/09).
Dimoderatori oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset, dan Inovasi Faperta, Dr rer nat Zainal STP M FoodTech, kegiatan mengundang Konsultan Kopi PUM Netherlands, Paul En Astrid Van Der Hulst sebagai pembicara.
Pada kesempatannya, Paul menceritakan sejarah singkat kopi yang dipertemukan pertama kali di Ethiopia. Penyebaran kopi ini meluas melalui perdagangan kala itu hingga sampai ke Indonesia pada masa kolonial Belanda.
“Saat itu kopi banyak ditemukan di bar dan hanya diminum oleh kaum pria,” terang Paul.
Hingga saat ini konsumsi kopi berkembang pesat dan kopi menjadi komoditas terbesar setelah minyak. Jumlah produksi secara globalnya mencapai lebih dari 2,5 miliar kilogram.
“Indonesia termasuk kedalam lima negara penghasil kopi terbesar di dunia. Dan negara dengan jumlah konsumsi kopi terbanyak yaitu Finland mencapai 13,4 kilogram per tahun,” tambah Paul.
Paul turut menyampaikan terdapat banyak cara dan metode untuk menyeduh kopi. Adapun kopi yang paling umum diproduksi yaitu Arabika, Robusta, Liberika, dan Excelsa.
“Tiap metode menghasilkan rasa kopi yang berbeda, beda biji kopi beda pula rasanya,” tuturnya.
Najwa Hanana