Departemen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar kuliah umum webinar series 4 bertajuk “Understanding Japanese Business Culture: Developing Global Mindset through Cultural Literacy”. Kegiatan berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting, Sabtu (20/09).
Seminar menghadirkan dosen Hanoi University, Vietnam, Nguyen Thi Minh. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bagaimana budaya kerja dalam perusahaan di Jepang. Termasuk dengan kebiasaan menghargai waktu, yang mana pekerja diperkenankan datang 30 menit sebelum bekerja agar tidak terlambat.
“Berbagai etika juga harus diperhatikan saat bekerja. Sesederhana tidak tertawa maupun bicara dengan keras agar tak memecah konsentrasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Nguyen juga menekankan pentingnya aisatsu yang merupakan gestur budaya maupun sapaan. Teguran tersebut merupakan alat komunikasi untuk membangun hubungan sosial. Dengan jalinan tersebut, diharapkan kinerja dapat menjadi lebih baik.
“Saat bertemu rekan ucapkan ohayou gozaimasu atau konnichiwa sebagai sapaan. Dan otsukaresamadeshita untuk menghargai seusai kerja,” tambahnya.
Selain budaya menyapa, aturan hierarki senpai-kohai (senior-junior), ojigi (membungkuk hormat), dan giri (rasa tanggung jawab) juga diimplementasikan.
Berkenaan kuliah umum tersebut, ketua departemen Sastra Jepang, Fithyani Anwar SS MA PhD, turut menyampaikan kajian ini penting khususnya bagi mahasiswa Sastra Jepang.
“Saya berharap kuliah umum ini bisa menjadi bekal tambahan bagi mahasiswa. Utamanya yang memiliki tujuan untuk bekerja di Jepang,” pungkasnya.
Andi Nadya Tenrisulung
