Aksi eksibisionisme kembali terjadi di lingkungan Universitas Hasanuddin (Unhas). Seorang mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Tuti (nama samaran) mengaku menjadi korban pelecehan oleh seorang pria tidak dikenal saat melintas sendirian di depan Fakultas Kedokteran (FK) Unhas, Senin (04/08).
Kepada identitas, Tuti menceritakan kejadian tersebut bermula ketika ia berjalan menuju arah Sahabat dari area parkiran FK sekitar pukul 15.00 Wita. Saat suasana kampus terlihat sepi, ia melihat seseorang yang mengendarai sepeda motor menepi di pinggir jalan.
“Saya sempat balik lihat ke arahnya karena saya dengar suara motor berhenti. Saya kira dia (pelaku) butuh bantuan. Tapi ternyata dia cuma (duduk) di motornya sambil tangannya menyentuh kemaluannya,” ujarnya via telepon.
Pelaku yang disebutkan mengenakan helm dan kemeja biru itu kemudian memperlihatkan alat kelaminnya secara terang-terangan kepada korban. Sementara itu, korban berusaha tetap tenang dan berpura-pura tidak melihat.
“Soalnya pernah dengar kalau kita kaget atau teriak, mereka malah senang. Jadi saya berusaha cuek saja dan tetap jalan,” tuturnya.
Tidak berhenti di situ, pelaku sempat mengikuti korban beberapa meter sembari memanggil dari atas motornya. Untungnya, pelaku akhirnya pergi setelah ada kendaraan lain datang dari arah belakang.
Tuti menyebut, meski tidak mengalami kontak fisik, insiden tersebut membuatnya khawatir dan urung melanjutkan aktivitasnya di sekitar lokasi kejadian.
“Niatnya saya mau ke kosan lama di (Jalan) Sahabat untuk ambil barang, tapi langsung batal karena takut kalau mau jalan kaki sendiri lagi,” terangnya.
Hingga berita ini dimuat, korban mengaku belum melaporkan kejadian tersebut kepada pihak keamanan kampus. Kendati demikian, ia berharap pihak universitas meningkatkan pengawasan dan memberikan sosialisasi terkait bahaya tindak eksibisionisme yang kerap menyasar mahasiswa, terutama perempuan.
Ia juga berpesan kepada mahasiswa dan mahasiswi agar lebih berhati-hati saat beraktivitas seorang diri, terutama jika berada di kawasan yang sepi.
“Kadang kita terlalu mudah membantu orang asing, padahal belum tentu aman. Sebaiknya lebih waspada, apalagi kalau lagi sendiri,” tutupnya.
MNFJ
