Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA, menyambut peserta UI GreenMetric yang kurang lebih berjumlah 130 peserta dari beberapa universitas di Indonesia. Kegiatan ini berlangsung pada pukul 09.00 Wita di Center Of Microfinance BRI Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Kamis (22/08).
Lokakarya Nasional UI GreenMetric 2019 menghadirkan Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup (Ir Andi Hasbi MT), Ketua UI GreenMetric (Prof Dr Riri Fitri Sari M Sc MM), Koordinator Nasional UI GWURN Indonesia (Prof Dr Ir Ambariyanto MSc), dan Wakil Ketua UI GreenMetric (Junaidi SS MA). Hadir pula para dekan beserta jajaran civitas akademika Unhas.
Ketua Panitia Loka Karya UI GreenMetric dan Seminar Nasional, Suharman Hamzah PhD, dalam rilis yang diterima identitas menjelaskan, persiapan yang telah dilakukan sebagai tuan rumah kegiatan dan beberapa program yang dilakukan oleh Unhas sebagai kampus hutan kota.
“Kegiatan ini telah dimulai sejak Rabu kemarin, dengan agenda diskusi yang menghasilkan beberapa point penting. Pada kegiatan ini kita akan mendengarkan bersama penjelasan UI GreenMetric,” kata Suharman.
Pada kesempatan ini, Suharman juga memanfaatkan momen Loka Karya dan Seminar untuk memperkenalkan program Kurangi Sampah Plastik Universitas Hasanuddin (KuSaPa Unhas). Program ini merupakan bagian dari upaya Unhas untuk memastikan keberlanjutan lingkungan, dengan mengeliminasi semaksimal mungkin penggunaan material yang berpotensi merusak lingkungan pada jangka panjang.
Rektor Unhas secara resmi membuka kegiatan Lokakarya Nasional UI GreenMetric 2019 yang mengambil tema utama, “Pembangunan yang Berkelanjutan”. Dalam sambutan pembukaan, Rektor Unhas menyambut seluruh peserta yang hadir.
Beliau percaya bahwa kegiatan ini menjadi proses belajar dan wadah diskusi demi universitas yang lebih baik di Indonesia. Selain itu, Prof Dwia juga menjelaskan terkait konsep Kampus Unhas yang mengarah pada Hutan Kota.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Unhas sebagai tuan rumah. Perlu saya informasikan, saat ini tengah berada di Kampus Tamalanrea yang memiliki luas kurang lebih 220 Hektar. Sebelum konsep SDG dikumandangkan, para pemimpin Unhas terdahulu telah mendesain pembangunan Unhas dengan konsep Hutan Kota. Kami sebagai generasi penerus tetap berkomitmen untuk menjadikan Unhas sebagai kampus Hutan Kota,” jelas Prof Dwia.
Di akhir sambutannya, Prof Dwia berharap kegiatan ini bisa menghasilkan pandangan-pandangan kritis terkait pengelolaan lingkungan menuju konsep yang ramah lingkungan.
Setelah proses Lokakarya selesai, para peserta selanjutnya diajak melihat proses pembuatan coklat Unhas yang berada di Teaching Industri dan melihat pengelolaan limbah rumah sakit Unhas.
Wandi Janwar