Mengangkat judul “Pengembangan Kampung Tematik Lebah Trigona Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Rompegading Kabupaten Maros”, sepuluh mahasiwa Fakultas Kehutanan yang tergabung dalam satu Tim berhasil lolos seleksi PHP2D. Aktualisasi program dilakukan di Desa Rompegading, Kabupaten Maros pada tanggal 9 Agustus 2021 sampai dengan 2 Oktober 2021.
Ketua Tim, Andi Prastiyo mengatakan, lokasi tersebut dipilih karena memiliki kondisi lingkungan yang baik untuk melakukan budidaya Lebah Trigona. Ia mengatakan, melalui program ini diharapkan dapat merubah paradigma masyarakat yang orientasinya merambah hutan dengan menebang kayu menjadi pemahaman pemanfatan hutan lebih holistik, diantaranya pemanfaatan hasil hutan bukan kayu.
“Program ini akan membuat masyarakat fokus memanfaatkan hasil hutan bukan kayu, salah satunya dengan membudidayakan lebah trigona itu sendiri dan hutan dapat terjaga baik secara lestari dengan memanfaatkan hasil hutan bukan kayu secara produktif” ucap Andi Pastiyo.
Lebih lanjut, PHP2D dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pelatihan dan pendampingan masyarakat. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan konsep blended, yaitu luring dan daring. Adapun kegiatan utama dalam program ini, yaitu Sosialisasi Awal, Penyuluhan dan Pelatihan, serta Pendampingan dan Evaluasi.
Mahasiswa angkatan 2019 itu mengungkapkan hal-hal yang sudah dilakukan yakni, persiapan pelaksanaan, survei mendalam kepada kelompok sasaran, pembentukan kelompok perhutani lebah trigona, sosialisasi kepada masyarakat desa sasaran, pembibitan pakan lebah, perataan lokasi budidaya lebah, pembuatan rumah budidaya lebah, penanaman pakan lebah disekitar lokasi, dan pengadaan koloni lebah trigona.
Andi Prastiyo menjelaskan, prgram ini akan melatih mitra agar dapat membudidayakan lebah trigona sampai pemanenan madu, membuat kemasan produk, memasarkan produk secara online dan membina komunitas agar lebih terstruktur.
“Semoga program ini dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat desa binaan untuk memulai usaha budidaya lebah trigona sehingga akan tercipta kampung tematik yang mandiri dan peduli lingkungan,” harapnya.
Selanjutnya, Tim PHP2D akan melakukan monitoring, pengawasan, dan evalusi hingga Desember 2021.
Annur Nadia F. Denanda