Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Unhas pamer produk olahan pertanian sebagai hasil dari Mata Kuliah Kewirausahaan, Jumat (15/12).
Sekitar pukul 09.30, sepanjang pelataran Misekta Unhas hingga Sekretariat BEM Pertanian sudah berbaris puluhan stand yang memamerkan produknya. Setiap stand memiliki strategi sendiri untuk menarik perhatian pengunjung dalam menawarkan produk mereka.
Misalnya pada stand “KAGOYA”, yang menawarkan produk berupa Kembang Goyang Bayam dengan empat varian rasa yang kekinian. Manis, asin, jagung bakar dan balado itulah varian rasanya.
Tak hanya itu, ada juga stand yang menawarkan produk dengan mengangkat budaya lokal seperti makanan suku Bugis. Shuginese itulah nama brand-nya. Mahasiswa Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Devi Natalia Tiring menjelaskan asal nama produknya itu, yaitu kepanjangan dari Shusi Bugisnese. Produk Shuginese juga kadang mengunakan ori atau kadang juga menggunakan bahan lokal, contohnya sawi yang merupakan produk lokal.
“Saya mengangkat budaya lokal dan tentunya berbahan dasar songkolo yang merupakan ciri khas dari makanan Bugis. Kemudian, saya padukan dengan modifikasi shusi, yang banyak digemari oleh kalangan remaja saat ini,” jelasnya kepada reporter identitas sambil membuat adonannya.
Nurul Tahani, mahasiswa Agribisnis juga salah pengunjung yang memesan Shuginese mengatakan ketertarikannya pada makanan itu. “Sushi itu makanan kesukaanku. Itu terbuat dari bahan-bahan tradisional ada kayak kelapanya gitu. Seperti yang dilihat disini cara pembuatannya. Itu menarik buat saya,” katanya saat diwawancarai disela-sela menunggu pesanannya.
Devi lebih lanjut menceritakan bahwa kegiatan ini sebagai praktik memasarkan produk seperti yang telah dipejalari pada mata kuliah Kewirausahaan. Mata kuliah ini mengajarkan untuk bisa memamerkan wirausaha dan kita menciptakan produk-produk baru yang tentunya hasil dari alam seperti yang terjadi sekarang ini.
“Jadi, kewirausahaan ini dibentuk karena, kami selaku mahasiswa Agribisnis tentunya bergerak dalam bidang bisnis. Kita harus bisa mengetahui dasar-dasar agribisnis dan tenatunya kita diajar dari sekarang untuk menjadi seorang bisnis,” kata mahasiswa angkatan 2015 ini.
Reporter: Fitri Ramadhani