Mahasiswa Asing yang berjumlah 21 orang mengikuti Unhas International Cultural Program (ICP) 2018 di Hutan Pendidikan Bengo-bengo dan Kabupaten Tana Toraja, tanggal 13 – 18 Agustus 2018. Para mahasiswa tersebut berasal dari sepuluh negara yakni Brunei Darussalam, Pakistan, Korea Selatan, Jepang, Filipina, Gambia, Solomon, Yordania, Suriname, dan Inggris.
Unhas ICP 2018 memfasilitasi para mahasiswa yang memiliki minat terhadap kebudayaan dan kekayaan tradisi Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan. Selain memperoleh pengalaman belajar langsung dari orang Indonesia, para mahasiswa juga dapat memanfaatkan liburan musim panas dari kampus mereka masing-masing untuk merasakan pengalaman kehidupan masyarakat Indonesia di daerah-daerah pedesaan. Mereka juga berinteraksi dengan mahasiswa-mahasiswa Unhas, sehingga dapat memperluas jaringan komunikasi bagi mahasiswa Unhas sendiri.
Kepala Kantor Urusan Internasional Unhas, Karmila Mokoginta, menjelaskan bahwa secara garis besar, Unhas ICP 2018 terdiri atas sesi kelas, sesi lapangan (perkemahan), malam kebudayaan, dan kunjungan lapangan ke tempat-tempat bersejarah dan daerah yang memiliki keunikan budaya.
“Untuk sesi kelas, ada materi tentang bahasa dan budaya Indonesia yang dibawakan oleh Dosen Fakultas Ilmu Budaya, Muhammah Ridwan. Juga ada materi tentang overview Sejarah Indonesia yang dibawakan oleh Dosen Hubungan Internasional dari FISIP, Agussalim Burhanuddin,”tulis Kepala Humas, Ishaq Rahman mengutip Karmila.
Kemudian, Direktur Kemitraan Unhas, Iqbal Djawad, Ph D, menjelaskan bahwa sebagian besar biaya untuk program ini ditanggung oleh Unhas, menggunakan skema anggaran yang memang dialokasikan untuk internasionalisasi Unhas. “Kita memiliki anggaran World Class University. Dengan demikian, maka kita dapat membiayai seluruh biaya program ini, kecuali untuk tiket pesawat, visa dan asuransi.”kata Iqbal yang pernah menjabat sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Tokyo, Jepang ini.
Sementara itu, Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA mengatakan bahwa program seperti ini memiliki banyak manfaat, baik bagi mahasiswa asing maupun bagi Unhas sendiri. “Kegiatan ini juga didesain untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa bertemu dan berjejaring, yang diharapkan nantinya akan memberi kontribusi bagi karir mereka ke depan. Hal ini juga menjadi indikator keterbukaan dan internasionalisasi Unhas,”ucapnya.
Hari ini, Minggu (19/8), para peserta Unhas ICP 2018 akan segera kembali ke tempat asal masing-masing. Mereka membawa kesan mendalam setelah selama seminggu menjajaki berbagai kekayaan budaya dan tradisi Sulawesi Selatan.
Reporter: Khintan