Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin yang terdiri dari Putri Wulandari Resky Ananda, Diany Elim, Hilman Syamami Zaman, Wahdaniyah Muslimin dan Muhamad Gilang Ramadhan Tunggeng serta didampingi oleh Apt Andi Dian Permana SSi MSi PhD, berhasil mempublikasikan jurnal ilmiah yang terindeks Scopus Q1 (International Journal of Pharmaceutics) dengan judul “Combination of Transdermal Patch and Solid Microneedles for Improved Transdermal Delivery of Primaquine“, Sabtu, (16/10).
“Secara garis besar itu formulasi primakuin (obat antimalaria) ke dalam bentuk sediaan transdermal patch untuk meningkatkan bioavailabilitasnya atau konsentrasi obat dalam plasma darah,” kata Diany.
Penelitian yang dilakukan oleh Diany beserta timnya merupakan penelitian pertama kali yang memformulasikan primakuin kedalam bentuk sediaan transdermal yang dikombinasikan dengan solid microneedles. Diany mengatakann bahwa pada penelitian sebelumnya telah dilakukan formulasi pada primakuin ke dalam bentuk sediaan lain yaitu mikropartikel dan hidrogel nanoemulsi. Namun, masih banyak kekurangan seperti tertundanya pelepasan primakuin dari mikropartikel dan terhapusnya hidrogel dari permukaan kulit.
“Pada umumnya primakuin tersedia hanya dalam bentuk sediaan oral yaitu tablet. Primakuin memiliki beberapa kekurangan jika diberikan dalam bentuk sediaan oral, yaitu efek samping berupa anemia megaloblastik, hematolitik, gangguan pencernaan, kaku perut dan nyeri epigastrium,” ungkapnya, (17/10).
Lebih lanjut, Diany menambahkan bahwa primakuin juga mengalami metabolisme lintas pertama di hati (first-pass effect) yang dampaknya dapat menurunkan konsentrasi primakuin dalam saluran sistemik. Oleh karena itu, ia dengan timnya berinovasi untuk membuat primakuin dalam bentuk sediaan transdermal patch dikarenakan sediaan tersebut mampu menyeragamkan konsentrasi plasma dan mengontrol frekuensi dosis sehingga obat dapat bekerja pada organ target yang diinginkan serta dapat menekan efek samping.
“Penelitian ini masih merupakan tahap awal dari proses pengembangan obat. Pengujian yang dilakukan, yaitu pelepasan primakuin secara in vitro dan permeasinya melalui kulit secara ex vivo. Kemudian screening toksisitas awal dengan uji hemolitik dan uji iritasi secara in vivo yang didukung dengan hasil histopatologi,” Ujar Diany.
Selain itu, manfaat dari penelitian yang dibuat oleh mahasiswa Fakultas Farmasi tersebut yakni menciptakan inovasi sediaan yang dapat meningkatkan bioavailabilitas primakuin melalui sistem penghantaran transdermal yang murah, mudah dan nyaman dipakai. Kemudian dapat memperbaiki profil farmakokinetika obat untuk mengatasi efek samping dan permasalahan penggunaan primakuin secara oral dalam terapi malaria.