Tiga Mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Hasanuddin (Unhas) berhasil meraih Medali Emas pada International Science and Invention Fair (ISIF) dan Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) 2022 yang diselenggarakan Indonesia Young Sciencetist Associaton (IYSA) di Universitas Pendidikan Ganesha Bali (Undiksha) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kejuaraan ISIF dimulai sejak 18 Oktober hingga 2 November 2022. Sedangkan, I2ASPO diadakan pada 12 Desember sampai 18 Desember 2022.
Tim yang berhasil meraih Medali Emas ini beranggotakan Richard Haldy Maonang (2018), Widya Fatika Sari (2019), dan Dwi Ananda Febryan (2021). Dalam wawancaranya, Richard menjelaskan, proses seleksi dimulai dari penelitian untuk mengusung ide, pengumpulan paper, kemudian presentasi selama 15 menit.
“Dalam seleksi ini kami harus betul-betul mampu mendeskripsikan dan menyampaikan ide dengan lugas dan tegas sebagai bukti konkret bahwa apa yang tertuang dalam paper merupakan original milik kami,” jelas Richard, Rabu (4/1).
Dalam ajang tersebut, tim ini mengangkat tema Waste Management untuk I2ASPO, dan Applied Science untuk ISIF. Adapun judul yang diusung yaitu Crude Protein and Crude Fiber Contents in Fermented Palm Oil Frond on Various Cutting Particle Sizes.
“Judul tersebut kami pilih karena dianggap telah sesuai setelah melewati sekian banyak seleksi internal dari tim dan pembimbing, dan yang terpenting terdapat masalah dan potensi yang bisa diangkat sesuai keilmuan kami di peternakan,” ujar Richard.
Lebih lanjut, Richard mengungkap, alasan memilih judul tersebut tidak hanya ingin meraih juara pertama dan mendapatkan medali, namun diharapkan hasil dari penelitian itu bisa diterapkan pada berbagai sektor yang memiliki korelasi, seperti perusahaan, peternak, dan lainnya.
Sebelum berhasil meraih medali emas di ISIF pada 4 November dan I2ASPO 16 Desember 2022, Richard dan timnya mengaku mendapati kendala selama proses perlombaan, seperti sulitnya membagi waktu. “Tetapi, semuanya dapat teratasi atas usaha bersama dalam memanajemen waktu,” imbuhnya.
Di akhir wawancara, Richard berpesan, jangan takut mencoba dan belajar. Perubahan besar datang dari diri yang ingin menjadi lebih baik dari kemarin. “Jatuh? Bangkit lagi! Hiraukan omongan orang, dan berhentilah larut dalam sikap pesimis,” pungkasnya.
Iftita Aspar