Mahasiswa S1 Pariwisata Universitas Hasanuddin (Unhas), Muhammad Rifki Johari, mengulas potensi besar organisasi kampus sebagai motor penggerak dalam pengembangan pariwisata lokal. Pemaparan tersebut ia sampaikan dalam program Mozaik Budaya milik Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI), yang berlangsung di Studio Pro 4 RRI Makassar, Sabtu (13/09).
Rifki menjelaskan, langkah awal mahasiswa dalam mempromosikan destinasi wisata adalah melalui riset lapangan. Menurutnya, mahasiswa tidak hanya mengandalkan literatur, tetapi juga aktif menggunakan Google Maps, melakukan wawancara dengan warga, hingga survei langsung ke lokasi.
“Kami turun langsung ke destinasi, berdiskusi dengan tokoh masyarakat, hingga menjalin kerja sama dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),” ujarnya.
Ia menilai mahasiswa memiliki keunggulan berupa ide kreatif, waktu, dan kemauan untuk terjun ke lapangan. Lebih lanjut, ia menekankan bahwa mahasiswa dapat berperan sebagai jembatan antara masyarakat lokal dengan pasar wisata potensial.
Selain itu, Rifki menyoroti pentingnya inovasi dalam promosi digital. Organisasi kampus, kata dia, dapat menonjolkan sisi berbeda dengan menghadirkan konten berbasis storytelling.
“Bukan hanya foto bagus, kami juga bisa mengangkat sejarah, mitos, atau pengalaman otentik wisatawan dalam bentuk vlog, podcast, hingga web series,” tambahnya.
Namun, Rifki tidak menutup mata terhadap sejumlah tantangan, seperti keterbatasan data destinasi, minimnya akses informasi, hingga menjaga motivasi tim. Meski begitu, ia optimis keterlibatan aktif mahasiswa dapat mempercepat perkembangan pariwisata lokal melalui kombinasi riset, kreativitas, dan pemanfaatan teknologi digital.
Siti Nur Haliza Yusrianto
