Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas), Dizha Resky Amalia Usman terpilih sebagai Indonesian Youth Sustainable Development Goals (SDGs) Ambassador 2025 pada ajang yang diinisiasi Youth SDGs Center Indonesia. Kegiatan berlangsung di Hotel Palem Sari, Kota Batu, Malang, Jawa Timur, (29–30/09).
Keikutsertaan Dizha bermula dari rekomendasi teman serta dorongan kuat untuk mengambil peran aksi di bidang pembangunan berkelanjutan. Rutinitas mengikuti kegiatan bertema SDGs, ditambah bimbingan dosen, memberinya spirit agar memberikan hasil terbaik dalam seleksi yang ketat.
Gagasan inovatif yang membawanya unggul berjudul “Perempuan Berdaya untuk Desa Tangguh dalam Menghadapi Perubahan Iklim di Desa Damai Kabupaten Sidenreng Rappang”.
Ia memilih fokus pada SDGs 13: Climate Action, karena melihat dampak perubahan iklim pada masyarakat petani di Sidrap yang merupakan lumbung padi. Dizha menyadari bahwa peran besar perempuan sering luput dari perhatian dalam penanganan isu lingkungan.
Proyek utamanya adalah Komunitas Sister2Sister: Mentoring Program, bertujuan memberdayakan 789 perempuan di Desa Damai. “Proses penyampaian gagasan adalah hal yang paling menantang sekaligus arena pembuktian, sebab saya ingin gagasan ini mewakili peran perempuan,” ungkapnya, Senin (06/10).
Di samping itu, mahasiswa Administrasi Publik itu berencana mengadvokasi program agar dapat masuk dalam anggaran desa setempat. Ia menekankan pentingnya alokasi dana khusus untuk pemberdayaan perempuan demi kesejahteraan masyarakat desa.
“Harapan saya adalah agar pemerintah lebih memperhatikan bahwa seharusnya dalam pembangunan desa, ada peran perempuan yang sangat besar,” ungkapnya.
Ke depannya, Dizha berjanji akan aktif membahas topik SDGs di media sosial sebagai upaya nyata untuk meningkatkan awareness pemuda.
“Siapapun bisa berdampak, mulai dari langkah kecil dan aksi nyata untuk perubahan yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Syarifah Khumairah
