Mahasiswa Departemen Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) yang juga merupakan Koordinator Kompetisi dan Prestasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pusat Riset Mahasiswa (Prisma), Berkat Exsaudi Sihombing meraih juara satu opini pada ajang Lomba Nasional Pameran Karya 2021, Minggu (17/10).
Lomba yang diselenggarakan UKM Penulis Universitas Negeri Malang tersebut terdiri atas lomba Esai, Cerpen, Puisi, dan Opini. Untuk lomba Opini sendiri bertemakan “Diskon Meriah Masa Tahanan bagi Koruptor.”
Dengan tema tersebut, Berkat mengusung judul Opini “Remisi Tahanan Koruptor: Antara Memberi Efek Jera atau Membuat Semakin Merajalela?.” Menurutnya, saat ini Indonesia memiliki sistem hukum yang tidak adil.
“Di dalam penulisan, saya mengambil beberapa kasus, salah satunya studi perkara menteri sosial. Berdasarkan aturan hukum seharusnya eksekusi mati, sementara hukumannya jauh dari kata eksekusi mati, melainkan hukuman ringan dan itu malah dipotong,” ungkap Berkat saat diwawancara, Selasa (19/10).
Berkat menambahkan, tujuan penulisan Opini ini untuk memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai konsep keadilan yang sebenarnya.
“Misalnya, remisi pada kasus pembunuhan dan pemerkosaan tidak bisa disetarakan dengan remisi korupsi. Dampak dari korupsi sangat besar, korbannya adalah negara, masyarakat, dan pembangunan negara,” jelas mahasiswa angkatan 2020 ini.
Lebih lanjut, Berkat mengatakan, persiapan secara teknis menulis dimulai dengan mengumpulkan berbagai bacaan, baik artikel maupun jurnal ilmiah. Setelah proses menulis, dilakukan mentoring klinik atau coaching klinik di UKM Prisma.
“Strategi utama adalah wawasan kita. Meskipun Opini sebatas pendapat, tetapi juga butuh data. Untuk itu perlu menyesuaikan antara tema dengan apa yang dipikirkan dan data yang didapatkan, kemudian menarik kesimpulan dengan argumen pribadi,” tutur Berkat.
Mengakhiri wawancara, Berkat berharap masalah korupsi bisa dituntaskan. “Sejak orde lama, orde baru, reformasi hingga sekarang masih menjadi hal yang paling susah untuk diselesaikan, bahkan semakin merajalela,” pungkasnya.
Winona Vanessa HN