Tim Mahasiswa Program Studi (Prodi) Biologi Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Penelitian berjudul “Safeguarding Critically Endangered Fish Paratherina Labiosa in Lake Lontoa Amidst Multiple Threats”. Kegiatan tersebut telah berjalan selama satu tahun di Danau Lontoa, Luwu Timur.
Tim ini beranggotakan empat mahasiswa, yaitu Faedh Hidayat, Nanda Aizha, Abd Hayat, dan Siti Rohaima. Mereka didampingi oleh Alumni, Saifullah dan Dosen Prodi Biologi, Muhammad Iqram SSi MSc.
Ketua Tim sekaligus pendamping, Iqram menyebut, kegiatan yang diadakan dapat mengubah pola pikir mahasiswa, dari yang dulunya sebagai relawan penelitian menjadi inisiator suatu proyek. Menurutnya dengan cara itu, mahasiswa bisa secara aktif mencari pendanaan internasional serta kolaborasi bersama peneliti tingkat dunia.
Salah seorang mahasiswa, Nanda menuturkan sangat antusias pada penelitian ini karena kali pertamanya untuk terjun langsung di lapangan. Lebih lanjut, ia menjelaskan secara singkat kondisi paratherina labiosa yang terancam punah.
“Adanya beberapa faktor, salah satunya itu karena adanya perubahan ekosistem di danau Lontoa,” ujarnya, Minggu (20/10).
Sebagai penutup, ia berharap kedepannya mahasiswa Unhas lebih giat untuk mengeksplorasi kekayaan keanekaragaman hayati di pulau Sulawesi. Sebab menurutnya, ada banyak spesies endemik dengan status konservasi yang membutuhkan lebih banyak studi oleh mahasiswa Unhas.
“Spesies ini tersebar luas di berbagai pelosok Sulawesi, menunggu untuk dieksplorasi lebih jauh,” tutupnya.
Penelitian ini diinisiasi oleh Departemen Biologi FMIPA Unhas bekerja sama dengan lembaga Tapak Diversitas Hayati Nusantara (Tarsius). Mereka juga mendapatkan dukungan pendanaan dari The Synchronicity Earth yang berbasis di United Kingdom (UK) dan melibatkan organisasi internasional seperti IUCN SSC Asian Species Action Partnership (ASAP). Selain itu, penelitian ini juga berkolaborasi dengan ahli ikan asal Jerman, Dr Fabian Herder.
Marcha Nurul Fadila Jalil