Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan XIII Universitas Hasanuddin (Unhas) mengungkap tradisi unik pernikahan di Desa Tompo Bulu, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Senin (21/07).
Mahasiswa KKN, Dian Purnamasari, menemukan tradisi sarat makna dalam pelaksanaan pernikahan ini saat melakukan penelitian kebudayaan melalui KKN Kebangsaan yang dituan rumahi Unhas. Ia menemukan bahwa warga desa tersebut hanya mengizinkan akad nikah setiap hari Jumat dan mewajibkan setiap pasangan pengantin menanam minimal 15 pohon.
“Masyarakat setempat percaya akad nikah di hari Jumat mengandung nilai spiritual yang mendalam dan akan membawa keberkahan bagi pasangan suami istri,” ungkapnya
Menurut para sesepuh desa, hari Jumat dipilih karena diyakini sebagai hari penuh berkah yang dapat membawa keberuntungan dan kelanggengan rumah tangga. Selain penetapan hari khusus, kewajiban menanam 15 pohon menjadi bagian penting adat pernikahan sebagai bentuk kepedulian lingkungan yang telah mendarah daging dalam masyarakat.
“Setiap pohon yang ditanam adalah simbol harapan, kehidupan, dan tanggung jawab sosial terhadap alam. Ini praktik kearifan lokal yang sangat menginspirasi,” ungkap Sekretaris Desa Tompo Bulu, Mursalim SPd.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangkaraya tersebut menjelaskan, penanaman pohon dilakukan secara gotong-royong oleh keluarga mempelai bersama warga di lahan milik desa maupun area sekitar rumah pengantin. Menurutnya, kegiatan tersebut mempererat ikatan sosial antarwarga sekaligus melestarikan lingkungan desa.
Pepohonan hasil tradisi tersebut kini menghiasi berbagai sudut Tompo Bulu dan menjadi daya tarik tersendiri bagi desa. Dian harap tradisi ini menjadi teladan bagaimana adat dan kelestarian alam dapat berjalan beriringan, serta berkontribusi dalam pelestarian nilai-nilai budaya dan lingkungan.
Adrian
