Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Hasanuddin (Unhas) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Takalar 1 Desa Pabatangan menggelar pelatihan pembuatan pestisida nabati dengan ekstrak daun pepaya di Dusun Camba-Camba, Desa Pabatangan, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar pada Sabtu (20/01).
Fokus utama kegiatan ini adalah memberikan alternatif efektif bagi petani menggantikan penggunaan pestisida kimia yang dapat menimbulkan dampak negatif pada tanaman serta kesehatan manusia. Ekstrak daun pepaya dianggap sebagai bahan nabati yang efektif dalam mengendalikan hama tanaman, terutama ulat daun pada tanaman sayuran.
Penyuluhan ini dipandu oleh mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta) Unhas, Nursahbani Sukara yang tidak hanya memberikan penyuluhan tetapi juga menunjukkan langkah-langkah pembuatan pestisida nabati secara praktis, mulai dari proses pemilahan daun pepaya, ekstraksi zat aktif, hingga proses pemberian ke botol semprot yang siap digunakan oleh petani.
Ia turut menggarisbawahi pentingnya beralih ke pestisida nabati alami sebagai solusi yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis bagi petani, serta mendorong masyarakat untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang cukup mahal dan berpotensi merugikan.
“Semoga masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani Desa Pabatangan dapat menerapkan penggunaan pestisida nabati alami ini di kebun mereka dibandingkan menggunakan pestisida kimia,” harapnya.
Salah satu masyarakat, Syamsuddin menyebut penggunaan bahan alami seperti ekstrak daun pepaya menjadi solusi yang tepat untuk dapat keamanan dan kesehatan para petani.
“Pelatihan ekstrak daun pepaya ini sangat membantu masyarakat, karena bahan-bahanya mudah di dapat disekitar kita serta lebih aman dan ramah lingkungan,” pungkasnya.
Nur Muthmainnah