Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 114 Universitas Hasanuddin (Unhas) memperkenalkan program pemetaan lingkungan bertajuk “PINTAR Desa”. Kegiatan tersebut digelar di Aula Kantor Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Selasa (29/07).
PINTAR Desa, singkatan dari Pemetaan Titik Air dan Limbah di Area Rukun, adalah program kerja individu yang diinisiasi oleh mahasiswi Fakultas Hukum Unhas, Erma. Program ini bertujuan untuk memetakan lokasi sumber air bersih dan saluran limbah rumah tangga di lingkungan desa secara sistematis.
Kegiatan pemetaan dilakukan dengan metode observasi langsung ke lapangan, di mana Erma menelusuri wilayah desa untuk mencatat titik-titik strategis yang berkaitan dengan saluran limbah rumah tangga dan akses air bersih. Dalam pelaksanaannya, ia didampingi Kepala RK (Rukun Keluarga) Desa Bontomanai yang membantu menunjukkan sejumlah lokasi penting maupun rawan. Data hasil observasi ini kemudian diolah menjadi peta digital dan cetak.
“Diharapkan peta yang dibuat dapat menjadi alat bantu masyarakat dan pemerintah desa dalam memahami kondisi lingkungan serta merancang kebijakan pembangunan yang lebih tepat sasaran,” jelas Erma.
Sekretaris Desa Bontomanai, Ridwan, turut hadir dalam kegiatan tersebut dan menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi mahasiswa KKN, khususnya melalui program PINTAR Desa yang dinilai sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat. Ia menekankan pentingnya kesadaran dalam menjaga lingkungan, terutama terkait pengelolaan limbah dan kebersihan desa.
“Sampah itu bukan masalah orang lain, sampah itu urusan semua manusia. Jangan karena kita lihat desa kita bersih, lalu kita lupa menjaga. Justru karena wilayah kita luas, kita harus lebih hati-hati,” ujar Ridwan.
Mengakhiri kegiatannya, Erma menyampaikan harapannya agar program kecil ini bisa menjadi pemicu gerakan yang lebih besar di masa mendatang. Ia juga berharap PINTAR Desa dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran akan pentingnya kebersihan dan kelestarian lingkungan desa.
“Kalau kita menjaga alam, maka alam juga akan menjaga kita. Saya percaya itu,” tutur Erma.
A Nurfadilah Anggita Putri
