Seiring berjalannya waktu nilai-nilai Pancasila semakin merosot. Ditambah lagi dengan adanya pergeseran budaya akibat media sosial yang memudahkan masyarakat melihat bahkan mencontoh budaya asing.
Saat ini kondisi masyarakat desa juga telah terkontaminasi dengan hal tersebut. Mulai dari menurunnya antusias masyarakat dalam menyambut hari kemerdekaan RI, hingga tidak adanya kepedulian tentang betapa pentingnya menyambut HUT RI.
Menanggapi hal tersebut, mahasiswa KKN Unhas gelombang 102 membuat program penataan ruang Desa Mabbiring. Kegiatan ini berkolaborasi dengan pemerintah desa, di mana jenis kegiatannya adalah mengadakan perlombaan kebersihan lingkungan sekitar rumah. Adapun kriteria penilaiannya yakni ketentuan warna pagar harus berwarna merah putih.
Penanggung jawab program kerja, Andi Tarmizi Bahar mengatakan, masyarakat Desa Mabbiring merespon program kerja tersebut dengan begitu cepat.
“Tak berselang beberapa hari halaman rumah yang tadinya berantakan kini telah tertata dengan baik. Ditambah dengan warna pagar rumah yang berwarna merah putih tampak membakar semangat masyarakat untuk menyambut Hari Kemerdekaan RI,” jelas mahasiwa Fakultas Teknik itu.
Adapun tujuan diadakannya kegiatan tersebut yakni memperbaiki penataan ruang sekaligus meningkatkan kebersihan lingkungan Desa Mabbiring. Selai itu juga diharapkan semangat masyarakat Desa Mabbiring tetap bergejolak layaknya semangat memperjuangkan merah putih.
Kepala Desa Mabbiring, Mukhtar mengatakan, program yang diselenggarakan Mahasiswa KKN Unhas sangatlah inovatif dan bersifat positif.
“Memang semangat merah putih harus tetap terjaga dan bila perlu harus dijadikan budaya, karena itu adalah salah satu cara kita sebagai penerus bangsa, untuk menghargai dan menghormati perjuangan para pahlawan terdahulu di negeri tercinta kita ini,” tutupnya.
Citizen reporter