Mahasiswa KKN Tematik Gelombang 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan sosialisasi pencegahan kekerasan seksual dan dampak pernikahan dini di SMPN 19 Moncongloe Desa Bontomarannu, Kabupaten Maros, Jumat (07/02).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pentingnya mengenali, mencegah, dan melaporkan tindakan kekerasan seksual serta bahaya pernikahan dini.
Dalam pemaparannya, mahasiswa KKN menjelaskan berbagai bentuk kekerasan seksual yang sering terjadi di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Selain itu, dijelaskan juga dampak negatif dari pernikahan dini terhadap kesehatan, pendidikan, dan masa depan anak.
Sosialisasi ini dilakukan dengan metode interaktif. Peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi mengenai isu-isu yang diangkat.
Para siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan mengajukan berbagai pertanyaan terkait cara melindungi diri dari kekerasan seksual serta langkah-langkah jika mengalami atau mengetahui kasus kekerasan di sekitar mereka.
Koordinator Desa, Rifaldi Yatsam menyampaikan harapannyaberharap agar kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran serta membangun keberanian siswa untuk bersuara apabila mengalami atau menyaksikan tindak kekerasan seksual.
“Edukasi tentang dampak pernikahan dini diharapkan dapat membantu mengurangi angka pernikahan usia dini di daerah tersebut,” tambahnya.
Dengan terselenggaranya sosialisasi ini, diharapkan siswa SMPN 19 Moncongloe lebih memahami hak-hak mereka serta memiliki keberanian untuk melaporkan tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan hukum.
“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi mahasiswa KKN Unhas untuk mendukung pembangunan sosial di Desa Bontomarannu, khususnya dalam meningkatkan pemahaman generasi muda terhadap isu-isu krusial yang memengaruhi masa depan mereka,” jelas Rifaldi.
Ia juga berharap agar siswa dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari kekerasan seksual.