Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) se-Kabupaten Pinrang menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran yang melanda Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ulum Addawiyah DDI Patobong, Kabupaten Pinrang pada Rabu (29/01).
Bantuan yang diberikan berupa uang tunai yang dihimpun melalui donasi dari berbagai pihak termasuk mahasiswa KKN, masyarakat sekitar, serta beberapa dosen yang ikut berpartisipasi. Donasi ini secara langsung diserahkan oleh Koordinator Mahasiswa KKN, Andre Setia Pratama kepada Pondok Pesantren DDI Patobong.
“Bantuan ini kami salurkan untuk membantu pemulihan pondok pesantren yang terdampak cukup serius oleh kebakaran, yang menghancurkan beberapa bangunan penting di pesantren,” ujarnya.
Mereka memastikan bahwa bantuan yang terkumpul dapat disalurkan dengan baik untuk mendukung pemulihan pasca kebakaran dan utamanya untuk memenuhi kebutuhan mendesak pasca kebakaran yang terjadi di pesantren tersebut.
“Kami merasa memiliki tanggung jawab sosial untuk membantu, terutama dalam situasi darurat seperti kebakaran ini. Pondok Pesantren Mambaul Ulum Addawiyah DDI Patobong adalah salah satu lembaga pendidikan yang terdampak cukup berat. Sebagai mahasiswa KKN, kami ingin memberikan kontribusi untuk membantu pemulihan,” lanjut Andre.
Pimpinan pondok pesantren, Rusdi Suba Lc MPd menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan perhatian yang diberikan pada Ponpes tersebut.
“Kami sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan. Semoga kebaikan kalian mendapatkan balasan dari Allah dan pahalanya dilipatgandakan,” ujarnya.
Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban yang ditanggung oleh pengelola pesantren dan para santri. Kerjasama antara mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin, masyarakat, dan pihak pesantren menjadi contoh nyata solidaritas dalam menghadapi bencana.
Sebagai informasi, Pondok Pesantren DDI Patobong dilanda tragedi kebakaran pada Rabu, (08/01) sekitar pukul 13.00 Wita. Kebakaran tersebut menghanguskan hampir seluruh barang milik santri yang berada di asrama dan sebabkan kerugian sekitar 1,3 miliar Rupiah.
Marcha Nurul Fadila Jalil