Mahasiswa Departemen Sastra Indonesia (Sasindo) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (Unhas), Itrha Febrianta hadir sebagai narasumber pada seminar bertajuk “Gen Z Bertenaga Teknologi Siap untuk Bumi.” Seminar tersebut diselenggarakan oleh Duta Pelajar Remaja Indonesia melalui Zoom Meeting, Sabtu (26/07).
“Gen Z adalah generasi pertama dalam sejarah yang tumbuh bersama teknologi.Sejak kecil, kita sudah terbiasa dengan berbagai perangkat canggih,” tutur Duta Jambore Nasional Generasi Hijau 2023 itu.
Mahasiswa Sasindo 2024 ini menuturkan, perkembangan teknologi bagi Gen Z tidak hanya sekedar hiburan. Menurutnya, perkembangan dapat memberikan kekuatan bagi Gen Z untuk menghadapi krisis lingkungan seperti perubahan iklim, deforestasi, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
“Bumi sedang dalam keadaan darurat, dan kalian adalah harapan terbesar,” tegasnya.
Itrha menerangkan perubahan iklim memicu bencana alam yang makin sering dan parah, dari kebakaran hutan hingga banjir besar. Polusi plastik, pencemaran udara, dan kerusakan hutan mengancam keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Fakta tersebut diungkap untuk menyadarkan bahwa aksi nyata harus dimulai sekarang oleh generasi yang memiliki akses informasi dan teknologi. Baginya, teknologi yang sering disalahkan atas kerusakan lingkungan, justru bisa jadi solusi paling ampuh.
“Inovasi seperti energi terbarukan, kendaraan listrik, aplikasi daur ulang, hingga kecerdasan buatan bisa mempercepat solusi krisis iklim,” tukas Alumni SMA Negeri 1 Campalagian, Polewali Mandar itu.
Perempuan keturunan Mandar ini menyatakan, perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Tiga prinsip utama bisa jadi panduan, yaitu Think Green (sadari dampak dari keputusan sehari-hari), Act Green (lakukan aksi ramah lingkungan sekecil apapun), dan Speak Green (gunakan media sosial untuk menginspirasi).
“Kalian tidak harus sempurna, tapi kalian harus mulai. Dunia tidak butuh penonton perubahan, tapi pelaku,” pungkasnya.
Ismail Basri
