Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas), Akhdan Nur Syauqi, berhasil meraih predikat winner dalam ajang Duta Remaja Sulawesi Selatan (Sulsel) 2025. Kompetisi diselenggarakan oleh Duta Remaja Sulsel 2025 dan berlangsung di Saoraja Ballroom, Wisma Kalla, Senin (16/06).
Ajang pemilihan diawali dengan seleksi berkas, dilanjutkan pra karantina sebagai pembekalan dasar. Kegiatan meliputi sashing ceremony, welcoming speech, dan gala dinner, dan grand final untuk menentukan pemenang utama.
Dalam wawancara, Akhdan membagikan perjalanan panjangnya menuju panggung juara dengan penuh dedikasi dan komitmen.
“Untuk menjadi juara, saya melalui banyak proses yang menguras tenaga dan waktu. Akan tetapi dengan tekad itu, saya bisa melangkah sebagai winner,” ujar Akhdan.
Tak hanya sekadar berkompetisi, Mahasiswa FIB Unhas itu memanfaatkan platform sebagai ruang aktualisasi diri dan pengembangan karakter. Ia memandang bahwa kompetisi ini dapat memberi dampak positif bagi para remaja Sulawesi Selatan.
Mengusung advokasi bertajuk “Cultural Digitalization”, Akhdan menyoroti isu ‘menurunnya minat generasi muda terhadap budaya lokal di tengah dominasi budaya global’. Ia juga menilai pentingnya upaya revitalisasi agar nilai-nilai kearifan lokal tetap hidup dan relevan.
Remaja adalah pewaris peradaban dan penjaga nilai, akan tetapi ditengah-tengah arus globalisasi minat remaja terhadap budaya lokal mulai terkikis. Pemuda saat ini lebih fokus terhadap budaya global namun acuh terhadap budaya sendiri.
“Oleh karena itu advokasi saya hadir untuk menjawab keresahan tersebut,” ungkapnya.
Tak hanya dinobatkan sebagai winner, Akhdan juga meraih predikat finalis terfavorit berkat dukungan penuh dari keluarga dan sahabat. Di akhir sesi, ia menyampaikan pesan inspiratif untuk para generasi muda agar tidak mudah goyah oleh keraguan orang lain.
“Saya mengajak kepada para pemuda untuk membawa semangat berdampak kepada remaja yang lain dan teruslah melangkah maju ketika orang lain meragukanmu,” tutupnya.
Mutia Aulia
