Mahasiswa KKN Unhas gelombang 102, Kecamatan Sebatik Utara hari ini usai mengadakan pelatihan desain menggunakan aplikasi Corel draw di Kantor Desa Lapri, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Jumat (19/07).
Kegiatan yang digelar selama dua hari ini, Jumat-Sabtu (19-20) diikuti masing-masing dua perwakilan dari staf Desa Lapri, staf Desa Seberang dan karang taruna. Pemberian materi sendiri dibawakan langsung mahasiswa KKN Sebatik Unhas, Hamdani.
Pelatihan ini merupakan realisasi program kerja (Proker) pertama dari empat Proker mahasiswa Unhas yang mengabdi di Desa Lapri. Adapun output yang ingin dicapai dari pelatihan ini, yaitu mengasah kemampuan perangkat Desa Lapri, Desa Seberang serta karang taruna di Sebatik Utara dalam mendesain sendiri, baik poster ataupun baliho supaya dapat memenuhi keperluan publikasi dan administrasi desa.
Apalagi sejauh ini perangkat desa masih terkendala di persoalan desain. Hal tersebut disampaikan Kepala Desa Lapri, Abdul Rahman. Sehingga selama ini, persoalan desain masih mengandalkan orang luar dan tentunya mesti menggunakan pendanaan desa.
Saat sambutan, Koordinator Kecamatan Sebatik Utara, Rian Agus Pratama menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi prioritas untuk dilaksanakan, ingin betul-betul melatih perangkat desa yang masih berpotensi diajari ilmu desain agar ke depan seluruh keperluan desa dapat dipenuhi sendiri.
“Saya berharap, pelatihan ini bisa berguna dan dapat benar-benar diaplikasikan lebih mendalam lagi oleh peserta, utamanya membuat kreasi desain yang menarik tanpa bergantung kepada orang luar yang sebenarnya bisa sendiri dikerjakan oleh staf desa,” harap mahasiswa Fakultas Peternakan Unhas tersebut.
Saat membuka acara pelatihan, Koordinator Pulau Sebatik, Fadil Muharram, mengatakan agar peserta yang hadir bisa lebih mendalami materi secara mandiri dengan melihat tutorial di YouTube.
“Saya pribadi menginginkan, pelatihan ini tidak sampai di sini saja. Sekiranya bila peserta masih merasa belum maksimal selama mengikuti materi, silahkan belajar lebih jauh lagi dengan melihat cara-caranya di YouTube, dengan begitu tujuan pelatihan ini bisa kita capai bersama,” jelasnya.
Apa lagi, model desain yang terpampang di baliho desa menurut mahasiswa angkatan 2016 ini, masih terlalu sederhana sehingga diharapkan segala keperluan desain tidak meminta bantuan dari luar lagi untuk mendesainkan namun bisa membuat sendiri yang lebih kreatif, inovatif dan enak di pandang.
Pelaksanaan pelatihan desain berjalan lancar dan dikemas secara menarik dengan pemberian materi sembari praktik langsung. Selain itu juga disediakan modul penuntun dasar-dasar desain menggunakan aplikasi Corel draw.
Andi Ningsi