Universitas Hasanuddin (Unhas) ikut berpartisipasi dalam Konferensi Pemuda Indonesia 2018 yang akan dilaksanakan di Jakarta, Senin-Rabu (13-15/8). Kampus ini mengirim delapan mahasiswa dari berbagai fakultas.
Salah satu delegasi, Muhammad Fadil Hidayat merasa senang menjadi salah satu bagian dalam konferensi yang akan membahas visi Indonesia tahun 2045 ini.
“Suatu kesempatan yang sangat berharga bagi saya karena berkesempatan memberikan kontribusi pemikiran untuk visi Indonesia 2045. Selain itu, akan timbul jaringan persahabatan dan kerjasama yang tentunya akan bermanfaat bagi saya sebagai salah satu pemuda Indonesia dengan semangat ke-Indonesia-an,” kata mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi ini via WhatsApp.
Oleh karena itu, Fadil mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti forum yang akan mempertemukan pemuda dari 34 provinsi di Indonesia ini. Ia mencoba mendalami isu-isu nasional yang hangat menjadi perbincangan.
“Hal-hal yang mempengaruhi maupun yang menjadi masalah dalam pembangunan nasional pada zaman ini. Sehingga nantinya dapat saya tuangkan dalam forum diskusi untuk mendapatkan solusi yang terencana dan sistematis dalam merancang Indonesia di masa yang akan datang,” jelas mahasiswa angakatan 2016 ini.
Hal serupa juga diungkapkan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Muhammad Firmansyah Walenna. Ia merasa bangga dapat mewakili Unhas sebagai salah satu pemuda yang berkesempatan menyampaikan aspirasi dalam pertemuan itu.
Lebih lanjut, mahasiswa angkatan 2017 ini pun mulai membaca topik dan berita yang berhubungan dengan pokok bahasan atau tema forum.
Dalam acara itu, bakal ada lima pokok bahasan atau komite. Yaitu identitas Indonesia di tahun 2045: pendidikan, olahraga, warisan seni dan budaya nusantara, good governance untuk masa depan: mematangkan demokrasi, situasi sains, teknologi dan inovasi di Indonesia tahun 2045, masa depan ekonomi, bisnis dan kewirausahaan Indonesia, serta kekuatan pertahanan dan keamanan Indonesia di tahun 2045.
Sebelum mengikuti kegiatan, setiap peserta diharuskan memilih terlebih dahulu salah satu komite sesuai bidang keahlian.
Selain Fadil dan Firmansyah, Unhas juga mengutus enam mahasiswa lagi dari fakultas yang berbeda. Ialah Hans Glovanny Yosua Sallata dari Fakultas Hukum, Andi Zainal Abidin dari Fakultas Kedokteran, Muhmmad Ainun Fikri dari Fakultas Teknik, Fatimah dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Sri Hadriana dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, dan Muhammad Hafis Tafsani dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam.
Wakil Rektor bidang kemahasiswaan dan Alumni, Prof Dr drg A Arsunan Arsin M Kes mengatakan, mahasiswa yang dikirim ialah orang-orang terpilih. Mereka nantinya, tambah Arsunan, dapat ikut terlibat langsung dalam diskusi tentang gagasan-gagasan segar, ide, dan pemikiran untuk Indonesia yang lebih baik.
“Forum diaspora tersebut menghadirkan generasi berbagai lapisan dengan agenda yg cukup prestisius dan membanggakan. Menghasilkan gagasan-gagasan solutif untuk perjalanan bangsa dan negara ke depan, khususnya bagaimana mengisi kehidupan bernegara dan berbangsa di era 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia di usia emasnya,” tutupnya dalam pesan singkat WhatsApp.
Seperti diketahui, konferensi ini tidak hanya dari kalangan mahasiswa, tapi ada pula utusan dari pemerintah/provinsi/kota/kabupaten, diaspora muda, organisasi kepemudaan, lembaga nasional, lembaga daerah, dan individu muda berprestasi. Mereka akan bertemu membahas, dan merumuskan visi Indonesia tahun 2045.
Dalam pelaksanaannya, Indonesian Diaspora Network Global (IDN-Global) sebagai penyeleggara utama bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI Dunia), Foreign Community of Indonesia (FPCI), Asosiasi Dosen Indonesia (ADI), dan Forum Rektor Indonesia (FRI).
Penulis: Sri Hadriana