Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) tampak antusias mengunjungi pameran arsip yang diselenggarakan Unhas bersama Konsulat Jendral (Konjen) Australia di Koridor Kantor Australia Indonesia Center (AIC), Jumat (18/10).
Salah satu pengunjung, Aulia Talitha mengatakan, berkat pameran ini, ia akhirnya tahu bahwa ternyata Indonesia dan Australia pernah bekerja sama untuk kemerdekaan Indonesia. “Gara-gara pameran ini, kita (juga) jadi tau bahwa ternyata tentara Australia pernah menetap di Indonesia semenjak kekalahan Jepang,” ujar mahasiswa Jurusan Kimia itu.
Pengunjung lain, Andi Syahri Fadhilah berharap pameran ini dapat menjadi jembatan untuk memperkuat hubungan sejarah dan budaya serta membuka wawasan baru bagi pengunjung.
“Semoga juga kegiatan ini dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih memahami pentingnya hubungan internasional yang harmonis dan saling menghormati,” harapnya.
Dalam pembukaan acara pameran yang berlangsung pada Kamis (17/10), Rektor Unhas, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc sebelumnya menyampaikan Australia merupakan negara maju yang paling dekat dengan Indonesia. Karena itu, Australia dapat dijadikan mitra dalam hal pengembangan inovasi, teknologi, dan sains.
“Bagi kami, Australia adalah negara maju terdekat dari Indonesia. Kitakan memerlukan benchmarking dan kita punya tetangga dekat yang justru berbatasan yang sudah merupakan negara maju.” tuturnya.
Andika Wijaya