Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas), Nashirah Nur bersama dengan tim pemberdayaan lokal membuat Program Inovatif, yaitu Pemberdayaan Produsen Tape Singkong melalui Inovasi Kemasan dan Media Sosial sebagai Media Pemasaran. Kegiatan tersebut diadakan di Desa Mamampang, Kecamatan Tombolo Pao, Gowa, Senin (02/09)
Program tersebut fokus pada peningkatan nilai tambah produk sebagai media pemasaran modern, serta melakukan aktivasi media sosial agar tape singkong ibu dapat dikenal lebih luas.
Nashirah Nur menyebut, pemasaran tape singkong yang dilakukan sebelumnya masih bersifat tradisional, yakni hanya dengan berjualan di wilayah sekitar pasar Tombolo Pao dan masih menggunakan daun pisang sebagai pembungkus tape singkong tersebut. Menurutnya, model pemasaran seperti itu akan membutuhkan banyak waktu dan tenaga.
“Selama program yang berlangsung sepanjang bulan September ini, Kami memilih tape singkong Ibu Dannang sebagai salah satu produk yang unggulan di daerah ini, dan diharapkan dapat bersaing di pasar yang lebih luas,” ujarnya.
Kemudian, ia menyampaikan, kemasan baru tersebut juga mengedepankan penggunaan bahan yang ramah lingkungan, sejalan dengan tren konsumen yang semakin peduli terhadap keberlanjutan produk. lebih lanjut, Nashirah mengatakan penggunaan kemasan yang di gunakan ialah kemasan thinwall yang berbahan dasar plastik dan memiliki sifat tahan air, kuat dan tahan panas.
“Menjadikannya pilihan ideal untuk menjaga kualitas tape singkong,”ungkapnya.
Langkah yang diambil dalam program ini, meliputi pembuatan desain logo kemasan yang menggabungkan unsur tradisional dan modern, kemudian pemilihan kemasan sebagai wadah tape tersebut dan melakukan sosialisasi bagi produsen tape singkong tentang strategi pemasaran digital melalui media sosial yaitu Whatsapp dan Instagram.
Achmad Ghiffary M