Sebagai salah satu jenis ikan air laut, kuda laut sering dimanfaatkan sebagai ikan hias akuarium dan bahan baku obat tradisional. Tingginya permintaan akan hal tersebut menyebabkan eksploitasi kuda laut meningkat, sehingga populasinya di alam semakin berkurang.
Tak hanya itu, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kondisi tersebut menyebabkan kuda laut masuk dalam kategori appendiks II. Sadar akan peristiwa ini, tiga mahasiswa Unhas melakukan penelitian restocking benih kuda laut, Sabtu (27/4).
Mereka adalah Najemia (Ketua Tim), Ummi Kalsum F. (Anggota 1), dan A. Firah Ilham Pawawoi (Anggota 2). Di bawah bimbingan Dr Ir Syafiuddin MSi, ketiga mahasiswa tersebut melibatkan nelayan Pulau Lantangpeo dalam penelitiannya.
Menurut Ketua Tim, Najemia menjelaskan, penelitian mereka bertujuan untuk melihat pertumbuhan dan sintasan kuda laut yang direstocking dengan metode kurungan dasar.
“Penelitian ini tentunya berbeda dari penelitian pada umumnya. Adapun tujuannya yaitu melihat pertumbuhan dan sintasan kuda laut yang direstocking dengan metode kurungan dasar,” jelasnya.
“Selain itu, penelitian ini juga memiliki manfaat yaitu mendapatkan metode efektif dalam mengatasi kekurangan populasi kuda laut di alam,” tambah Najemia.
Citizen Reporter