Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Unhas mengadakan aksi demonstrasi di depan Gedung Rektorat, Rabu (29/05). Massa aksi mulai berkumpul dan memadati lokasi sekitar pukul 13.00 WITA.
Humas aksi, Pajrul Falaq, mendesak agar Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa MSc, segera keluar menemui massa dan mendengarkan keluh kesah mahasiswa.
“Dia harus turun bertanggung jawab, karena kan yang menjadi permasalahan bukan cuma UKT saja, tetapi ada 12 masalah yang ingin dibahas,” katanya.
Namun dari pantauan identitas di lokasi, rektor tak kunjung keluar menemui massa.
Koordinator aksi, Alfreda Aidina, menyebut ada 12 poin tuntutan mahasiswa dalam aksi tersebut. Adapun 12 tuntutan itu, yakni mencabut surat keputusan (SK) uang kuliah tunggal (UKT), transparansi biaya operasional serta verifikasi faktual terkait penetapan UKT, penanganan kasus kekerasan seksual, mengatasi pungutan liar.
Mereka juga mendesak agar pihak kampus menghentikan jam malam, pinjaman online dalam kampus yang melanggar UU Pendidikan Tinggi No 12 tahun 2012, meningkatkan fasilitas inklusif terhadap disabilitas, menghentikan represi dan kebebasan akademik, penanganan drop out yang tidak sejalan dengan kode etik, pemenuhan hak mahasiswa yang mengikuti Merdeka Belajar Kampus Merdeka, kesejahteraan civitas academica, dan kondisi Fakultas Vokasi Unhas yang dianggap masih belum siap.
Hingga berita ini dinaikkan, audiensi bersama pihak rektorat sedang berlangsung. Rektor Unhas hadir dalam audiensi tersebut yang diadakan di Ruang Rapat Senat Rektorat Unhas.
NHX