Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) berhasil meraih juara 1 Lomba Riset Sawit Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di Nusa Dua, Bali, pada 3-4 Oktober 2024. Lomba ini diikuti oleh ribuan peserta dan kemudian dipilih 40 proposal dari berbagai universitas terbaik untuk didanai. Sebanyak 10 penelitian kemudian diseleksi untuk melangkah hingga tahap final.
Tim ini diketuai oleh Khusnul Humayatul bersama anggota tim Christopher Kosasi, Jihan nabilah isma, Felicia Virginia Thios, dan dosen pendamping, Andi Dian Permana SSi MSi PhD Apt. Khusnul mengungkap, riset ini dilakukan selama tujuh bulan. Riset ini mengangkat topik terkait dissolvable microarray patch sebagai pengobatan dermatitis atopik (peradangan kulit).
“Inovasinya menggunakan 2 unsur kelapa sawit yaitu tokoferol-tokotrienol dan selulosa tandan kosong kelapa sawit yang diinovasikan dalam bentuk dissolvable microarray patch,” tuturnya.
Ia menambahkan, dissolvable microarray patch merupakan patch yang berisi jarum jarum kecil yang memiliki vitamin E. Vitamin tersebut akan larut setelah diaplikasikan ke kulit.
“Jarum mikro tersebut terdapat vitamin E (tokoferol-tokotrienol) yang akan melarut setelah diaplikasikan ke kulit dan akan berefek lokal di kulit untuk pengobatan dermatitis atopik,” ucap Khusnul.
Di akhir, ia menyampaikan rasa senangnya karena kerja keras timnya tidak menghianati hasil. Khusnul berharap dari riset ini, timnya dapat melakukan penelitian lanjutan hingga dikomersialisasikan.
Aliyah Fadhilah