Sampah anorganik merupakan limbah yang paling sering dijumpai dalam kehidupan sehari-har,i terutama dalam kegiatan berbelanja seperti kantong plastik. Limbah jenis ini merupakan sampah yang sukar terurai (dekomposisi), sehingga memerlukan waktu puluhan tahun untuk dapat terurai secara sempurna. Penggunaan barang altenatif kantong plastik seperti paper bag merupakan salah upaya yang dapat dilakukan.
Perlunya perhatian akan hal tersebut, menggerakkan empat mahasiswa dari Fakultas Kehutanan Unhas, yakni Chaerunnisa Nur Fitrah (2017), Arjun Azis (2016), Hardianti Hasyim (2016) dan Friska Mambela (2016), mengubah limbah pertanian, seperti pelepah pisang dan sabut kelapa menjadi paper bag.
Kelima mahasiswa ini tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M). Mereka dibimbingan langsung oleh Agussalim SHut MSi.
“Pembuatan paper bag dengan memanfaatkan limbah tersebut memang sudah ada, tetapi masih sangat kurang. Pohon pisang hanya berbuah satu kali saja kemudian langsung ditebang. Tapi batang serta pelepahnya hanya dibuang bahkan dibiarkan begitu saja,” ujar Fitrah selaku ketua tim.
Pelaksanaan program tersebut berlokasi di Dusun Mappasaile, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros. Melimpahnya potensi limbah tersebut dan adanya permasalahan penanganan sampah kantong plastik di dusun ini, merupakan dua alasan utama pemilihan lokasi pelaksanaan.
“Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk pendidikan informal, dalam upaya mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastic. Selain itu kita juga memperdayakan masyarakat terutama pemuda dengan menggunakan potensi yang ada,” lanjutnya..
“Pemilihan pemuda sebagai mitra dalam program ini dikarenakan, melihat semakin banyaknya pemuda jaman sekarang yang kurang produktif, kebanyakan hanya asyik bermain gadget. Selain itu, pemuda merupakan agen of change dalam lingkungan bermasyarakat, sehingga diharapkan mampu memotivasi lapisan masyarakat lain untuk tergerak mengolah limbah pertanian,” tutup Fitrah.
Hardianti Hasyim