Mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (Unhas), Salsabiyla Najwa Azizah Nur Wahyudin bersama Muthmainnah Sakir dan Nur Humaidah Sakir, berhasil meraih Juara 2 kategori Esai pada ajang Stovit Essay and Islamic Religion Olympiad (STEROID) 2025. Kompetisi tingkat nasional ini diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG Unair), Sabtu-Minggu (01-02/11).
Dalam wawancaranya, Salsabiyla menjelaskan timnya terbentuk dari grup khusus mahasiswa FKG yang tertarik mengikuti lomba bernuansa religi. Ia menuturkan, awalnya ia berniat mengikuti lomba esai dan sedang mencari tim, hingga akhirnya bergabung dengan tim dari angkatan 2022 yang masih kekurangan satu anggota.
Pada lomba tersebut, tim FKG Unhas mengangkat tema yang menyesuaikan dengan ketentuan lomba, yakni “Integritas Sains dan Keislaman di Era Globalisasi.” Adapun judul esai yang mereka bawakan adalah “Bee-Immune Patch: Inovasi Qur’ani Nanoenkapsulasi Madu dan Habbatussauda untuk Imunitas Optimal dengan Perspektif Iqra’.”
Salsabiyla mengungkapkan ide tersebut lahir dari keinginan untuk menghadirkan inovasi kesehatan yang tidak hanya efektif secara ilmiah, tetapi juga berlandaskan nilai spiritual.
“Bee-Immune Patch merupakan plester herbal yang memadukan madu dan habbatussauda dua bahan alami yang disebut dalam Al-Qur’an dan hadis dengan teknologi nanoenkapsulasi. Teknologi ini membuat zat aktif seperti thymoquinone dapat diserap tubuh lebih optimal,” paparnya, Sabtu (08/11).
Ia juga menjelaskan produk ini menggunakan indikator warna alami dari bunga telang atau kol merah untuk menunjukkan waktu kerja patch. “Konsep ini tidak hanya inovatif, tapi juga berkelanjutan, karena bahan bakunya dapat diperoleh dari sumber alam terbarukan sekaligus memberdayakan peternak lebah dan petani jinten hitam lokal,” tambahnya.
Meski dihadapkan pada kesibukan kuliah, seminar hasil, dan kegiatan laboratorium, tim tetap berkomitmen menyelesaikan lomba dengan baik. “Kunci keberhasilan kami ada tiga yaitu komunikasi yang solid, manajemen waktu yang baik, dan pembagian tugas yang jelas,” tutur Salsabiyla.
Sebagai penutup, ia menyampaikan pesan agar mahasiswa Unhas tidak ragu untuk mencoba hal-hal baru dan terus mengasah kemampuan diri. “Jangan takut kalah, karena lomba bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi tentang proses belajar, berpikir kritis, dan menyalurkan ide agar bermanfaat bagi orang lain,” pesannya.
Suci Aulia Tenri Ajeng
