Tidak hanya Jakarta atau Jogja yang menjadi pusat perhatian dalam dunia literasi. Kini Kota Makassar, yang kaya akan anak muda kreatif, memiliki sebuah komunitas yang menarik perhatian masyarakat dalam dunia literasi, yaitu Makassar Book Party (MBP).
MBP adalah komunitas para pembaca buku, yang bertujuan untuk meningkatkan kegemaran membaca masyarakat di Kota Makassar. Komunitas ini terbentuk sejak Desember 2023 dan hingga kini rutin mengadakan diskusi yang telah diikuti oleh ratusan orang.
Inisiator komunitas, Andika, seorang dosen dari Departemen Geofisika Unhas, terpacu untuk membuat kebiasaan baru untuk warga Makassar. Sebagai orang yang mencintai literasi, ia ingin agar orang-orang disekitarnya mulai meluangkan lebih banyak waktu untuk membaca buku.
Keresahan Andika muncul karena adanya stigma yang menempel pada sebagian masyarakat Makassar bahwa orang-orang yang membaca buku di tempat umum itu “sok keren” atau “sok intelektual”. Melalui MBP, ia berusaha untuk menormalkan budaya tersebut, sehingga membaca buku dapat dilihat sebagai aktivitas normal sehari-hari, sebagaimana kebiasaan kita bermain telepon genggam di tempat umum.
“Di Makassar ini sebenarnya sudah ada beberapa klub buku, tetapi keanggotaannya rata-rata terbatas, bahkan ada yang hanya menerima 15 orang perbulan. Ini membuatnya tidak inklusif bagi semua orang,” ungkap Andika (14/3).
Berangkat dari masalah dan keresahan tersebut, Andika mencari cara agar ruang diskusi di Makassar dapat lebih inklusif dan terbuka pada semua orang. Hingga akhirnya ia bertemu dengan sebuah komunitas buku yang sedang hype di Instagram yaitu Jakarta Book Party.
Andika kemudian menghubungi pengurus Jakarta Book Party, dan meminta izin untuk melakukan ekspansi komunitas ke Kota Makassar. Kabar baik pun didapatkannya, hingga akhirnya terbentuklah Makassar Book Party.
MBP dikemas secara sederhana yakni hanya dengan beralaskan tikar di suatu tempat terbuka seperti Rooftop Mall Nipah Makassar dan Taman Unhas. Di awal kegiatan, para peserta akan diberi waktu sekitar 1-2 jam untuk membaca buku yang mereka bawa terlebih dahulu. Setelah itu, mereka akan dibagi ke beberapa kelompok diskusi yang masing-masing berjumlah 10 orang untuk saling mendiskusikan buku yang telah mereka baca.
Melalui diskusi tersebut, peserta dapat berbagi pengalaman dan ulasan tentang buku-buku yang mereka baca. “Dengan datang ke acara book party, peserta bisa membaca 10 buku dalam waktu 2 jam, karena mereka dapat belajar dari pengalaman membaca buku orang lain,” jelas Andika.
Komunitas ini terbuka untuk semua orang tanpa memandang usia atau genre bacaan yang mereka gemari. Para peserta hanya perlu membawa buku dan juga dibolehkan membawa makanan ringan untuk dimakan bersama pada saat acara berlangsung. Kegiatan diskusinya pun dilakukan dua kali sebulan.
Selain diskusi buku, komunitas ini juga terkadang menyelipkan kegiatan-kegiatan lain seperti membaca puisi, cerpen dan menggambar. Apapun kegiatan lain, selama berhubungan dengan literasi dapat dilakukan di komunitas ini.
Untuk mengelola komunitas ini, Andika sebagai koordinator cabang dibantu oleh beberapa volunter. Para volunter tersebut bertugas untuk menjadi pemimpin kelompok-kelompok diskusi di setiap kegiatan book party. Setiap pekan, para volunter ini akan berganti tergantung pada siapa yang bersedia dan luang pada pekan tersebut.
Sejauh ini, MBP telah menjangkau ratusan anak muda di Makassar. “Setiap kegiatan MBP dihadiri oleh 50 hingga 120 orang. Sejak didirikan pada bulan Desember 2023 lalu, MBP telah menggelar enam kali book party dan menarik sekitar 600 orang peserta. Terlebih lagi, kehadiran media sosial telah memperluas jangkauan MBP, sehingga memotivasi anak muda untuk bergabung,” ungkap Andika.
Namun, perihal tempat pelaksanaan kegiatan masih menjadi tantangan bagi MBP. Dengan jumlah peserta yang sering membludak, Andika mengaku terkadang kesulitan menemukan ruang terbuka di Kota Makassar yang cukup besar untuk menampung semua peserta, terutama saat cuaca sedang tidak bersahabat.
Ke depannya, MBP akan terus menggelar kegiatan, salah satunya adalah agenda book party sambil ngabuburit pada tanggal 31 Maret mendatang. Andika berharap dengan adanya MBP, selain minat baca yang meningkat, komunitas ini dapat menjadi wadah untuk membuat teman baru, serta menjadi tren positif di kalangan anak-anak muda Kota Makassar.
A. Mario Farrasda