Jumat, 12 Desember 2025
  • Login
No Result
View All Result
identitas
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah
No Result
View All Result
identitas
No Result
View All Result
Home Tips

Makna dibalik Gerakan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

28 November 2024
in Tips
Makna dibalik Gerakan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

16 HAKTP, Desain: identitas/Nabila RIfqah

Editor Muh. Amar Masyhudul Haq

Apakah kamu pernah mendengar Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP)? Kampanye tahunan ini berlangsung mulai tanggal 25 November sampai 10 Desember. Tanggal 25 November dipilih karena diperingati sebagai Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan, dan diakhiri pada tanggal 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM).

Tujuan utama dari kampanye ini ialah untuk mengingatkan dan menyadarkan kita semua bahwa kekerasan terhadap perempuan itu masih ada dan harus dihentikan. Selama 16 hari, orang-orang di seluruh dunia menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti seminar, pawai, kampanye media sosial, hingga diskusi publik, untuk mendorong lebih banyak orang agar peduli dan ikut beraksi mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.

BacaJuga

Waspada Musim Pancaroba! Kenali Penyakit yang Paling Sering Menyerang

Tidak Semua Difabel Terlihat, Yuk Kenali Disabilitas Tak Tampak

Pada awalnya, kampanye ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 1991 oleh Women’s Global Leadership Institute, sebuah program yang diprakarsai oleh Center for Women’s Global Leadership (CWGL) di Rutgers University, New Jersey, Amerika Serikat. Kemudian gerakan ini semakin meluas dengan semakin banyaknya negara, organisasi, serta komunitas yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan kesadaran publik dan aksi nyata untuk melawan kekerasan terhadap perempuan.

Peringatan dalam Kampanye 16 HAKTP

  • Hari internasional untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan

Hari ini jatuh pada tanggal 25 November. Dipilihnya tanggal tersebut sebagai penghormatan atas meninggalnya Mirabal bersaudara yaitu Patria, Minerva, dan Maria Teresa, aktivis yang berani melawan kediktatoran di Republik Dominika pada tahun 1960, Rafael Trujillo. Mereka dibunuh secara keji pada 1960 karena keberanian mereka dalam memperjuangkan keadilan. Pada 1981, tanggal ini dinyatakan sebagai hari global untuk mengingat pentingnya menghapus kekerasan terhadap perempuan, sekaligus juga menandai ada dan diakuinya kekerasan berbasis gender.

  • Hari perempuan pembela HAM 

Hari Perempuan Pembela HAM jatuh pada tanggal 29 November. Hari ini adalah bentuk penghormatan perempuan di seluruh dunia yang bekerja membela HAM, baik sebagai aktivis, advokat, konselor, atau sukarelawan. Peringatan ini pertama kali diselenggarakan pada 2004 untuk mengapresiasi peran perempuan dalam memperjuangkan HAM dan pentingnya melindungi mereka.

  • Hari AIDS sedunia

1 Desember ditetapkan sebagai Hari AIDS Sedunia pada tahun 1988 sebagai kampanye global untuk meningkatkan kesadaran tentang Human Immunodeficiency Virus /Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS). Tujuannya adalah untuk mengedukasi terkait pencegahan dan penyadaran akan isu-isu HIV/AIDS serta memberikan dukungan bagi mereka yang terdampak.

  • Hari internasional untuk penghapusan perbudakan

Diperingati setiap tanggal 2 Desember, Hari ini memperingati upaya Perserikatan Bangsa Bangsa yang dimulai pada 1949 untuk melindungi kelompok rentan dari perdagangan dan eksploitasi manusia. Hari ini berdasarkan pada hari diadopsinya Konvensi PBB mengenai penindasan terhadap orang-orang yang diperdagangkan dan eksploitasi terhadap orang lain. Konvensi tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi korban, terutama kelompok rentan seperti perempuan dan anak-anak, atas kejahatan perdagangan manusia. 

  • Hari internasional bagi penyandang disabilitas

Hari ini diadopsi oleh majelis umum PBB pada tahun 1982 untuk mempromosikan inklusi bagi penyandang disabilitas dalam semua aspek kehidupan masyarakat. Hari yang diperingati tiap 3 Desember ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman publik akan isu disabilitas.

  • Hari internasional bagi sukarelawan

Hari Internasional ini ditetapkan jatuh pada tanggal 5 Desember. Tanggal ini diperingati untuk mengapresiasi kontribusi luar biasa para sukarelawan di seluruh dunia yang mengabdikan diri untuk masyarakat.

  • Hari tanpa toleransi terhadap kekerasan terhadap perempuan

Peringatan ini berasal dari tragedi di Universitas Montreal pada 6 Desember 1989, ketika 14 perempuan dibunuh menggunakan senapan semi otomatis kaliber 223. Hari ini menyoroti pentingnya menolak segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.

  • Hari pembela HAM

9 Desember menjadi hari yang ditetapkan untuk Pembela HAM. Pada 1998, PBB menetapkan hari ini untuk mengakui dan melindungi mereka yang memperjuangkan HAM.

  • Hari HAM internasional

Hari ini merayakan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang diadopsi PBB pada 10 Desember 1948 dan menjadi pengingat untuk terus menghormati hak setiap manusia.

 

Najwa Hanana

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Rakyat Sulsel Memilih

Next Post

Unhas Ajukan Pemecatan Pelaku Kekerasan Seksual FIB ke Kemendikti Saintek

TRENDING

Liputan Khusus

Ketika Kata Tak Sampai, Tembok Jadi Suara

Membaca Suara Mahasiswa dari Tembok

Eksibisionisme Hantui Ruang Belajar

Peran Kampus Cegah Eksibisionisme

Jantung Intelektual yang Termakan Usia

Di Balik Cerita Kehadiran Bank Unhas

ADVERTISEMENT
Tweets by @IdentitasUnhas
Ikuti kami di:
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Dailymotion
  • Disclaimer
  • Kirimkan Karyamu
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
© 2025 - identitas Unhas
Penerbitan Kampus Universitas Hasanuddin
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah

Copyright © 2012 - 2024, identitas Unhas - by Rumah Host.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In