Museum Kota Makassar dipadati oleh ratusan orang, mulai dari kalangan muda sampai tua. Mereka datang untuk melihat Pameran Seni Digital Imersif Internasional “Walking Through a Songline” yang diadakan selama 22 hari (14/09-05/10).
Pameran yang tidak dipungut biaya ini dihadirkan melalui kerja sama antara Konsulat Jenderal Australia yang bertempat di Makassar dengan Pemerintah Kota Makassar, serta merupakan produk hasil kolaborasi Museum Nasional Australia dan Mosster Studio.
Pergelaran tersebut bertujuan untuk memperkenalkan budaya dan kehidupan bangsa asli Australia, yaitu suku Aborigin.
Saat ingin melihat pameran yang disuguhkan, setiap pengunjung akan dimasukkan ke dalam grup berisi 20 orang, di mana setiap sesi diberikan waktu kurang lebih tujuh menit untuk menikmati pameran yang terletak di lantai dua.
Sembari menunggu antrian panjang, pengunjung dapat menikmati seni yang dipajang di sekitar lantai satu. Pemandu pameran juga turut menghidupkan suasana lewat musik yang didendangkan dengan keras memenuhi aula.
Foto dan Naskah: Najwa Hanana