Minggu, 14 Desember 2025
  • Login
No Result
View All Result
identitas
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah
No Result
View All Result
identitas
No Result
View All Result
Home Headline

Mambangun Desa Terorganisir Bersama SRP Payo-Payo

9 Februari 2024
in Headline, Rampai
Peserta Petani Muda sedang melakukan tahap penyemaian bibit cabai

Peserta Petani Muda sedang melakukan tahap penyemaian bibit cabai, yaitu pemindahan bibit dari tray semai ke polybag, Minggu (24/09). Foto: IDENTITAS/Otto Aditia

Editor Muhammad Mukram

Menurut prediksi sejumlah ilmuwan, pada 2050 kelak kebutuhan pangan penduduk akan semakin meningkat, sementara jumlah petani justru semakin berkurang. Belum lagi ketergantungan masyarakat pada bahan bakar fosil yang semakin besar dan perkembangan teknologi yang belum merata, khususnya bagi warga desa.

Keadaan-keadaan ini kemudian mendorong Komunitas Ininnawa, komunitas yang mewadahi para mahasiswa, penulis, peneliti, hingga praktisi dengan minat kuat atas pemberdayaan masyarakat, untuk mendirikan sebuah organisasi yang berfokus pada isu pangan, energi, dan pengelolaan sumber daya lokal di kawasan pedesaan.

BacaJuga

Jenaka Haru Penuh Misteri dalam Agak Laen 2

Belajar Budaya Lokal dengan Cara Seru Bersama Etno Adventure

Organisasi tersebut resmi dibentuk pada 23 Juli 2007 dengan nama Sekolah Rakyat Petani (SRP) Payo-Payo. Nama tersebut diambil dari bahasa Mandar yang berarti ‘orang-orangan sawah’ serta hadir sebagai simbol ‘kawan petani’.

Direktur Eksekutif SRP Payo-Payo, Karno Batiran menceritakan, sejak awal berdiri, organisasi ini memiliki mimpi besar untuk menciptakan banyak kelompok petani yang terorganisir. Mimpi ini muncul atas realita betapa sulitnya memecahkan masalah, khususnya di desa sebab warganya tidak begitu terorganisir.

Hal ini pula yang menjadikan organisasi di bawah payung Komunitas Ininnawa ini cukup berbeda dibanding lembaga pemberdayaan lain di luar sana. Di saat yang lain kebanyakan berupaya membantu desa dengan tenaga sendiri, SRP Payo-Payo lebih memilih melakukan pendekatan berupa pengorganisiran masyarakat.

Demi tercapainya mimpi itu, organisasi pemberdayaan ini telah berupaya mengorganisir petani muda maupun warga desa di berbagai wilayah, seperti Maros, Pangkep, Soppeng, Sinjai, Bulukumba, hingga Polewali Mandar.

Mereka berupaya meningkatkan kapasitas warga dengan mengajarkan bagaimana cara mengorganisir masyarakat agar bisa lebih mengurangi risiko bencana, memanfaatkan pekarangan demi ketahanan pangan, juga membentuk sistem informasi desa.

Kebun SRP Payo-Payo, bertempat di Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros.
Kebun SRP Payo-Payo, bertempat di Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Minggu (24/09). Foto: IDENTITAS/Otto Aditia

Tak hanya itu, mereka juga memiliki sebuah program bernama Pendidikan Pengorganisasian, Penelitian, dan Pendampingan Desa (P3D). Seperti namanya, program ini hadir bagi mereka yang ingin belajar dan bekerja sebagai pengorganisir desa. Mengikuti P3D ini, peserta juga akan menerima sejumlah materi mulai dari pengenalan isu pedesaan, kajian agraria, metode etnografi, pemetaan partisipatif, dan lain sebagainya.

Karno turut memperkenalkan program SRP Payo-Payo lainnya yaitu Relawan Desa. Dalam program yang baru hadir beberapa tahun terakhir ini, SRP Payo-Payo akan menerima sejumlah relawan dari berbagai daerah dan organisasi untuk mengembangkan sistem informasi desa yang nantinya berguna dalam penyusunan perencanaan pembangunan desa ataupun aktivitas pemerintahan desa. Selain itu, mereka juga akan melakukan pemetaan partisipatif menggunakan teknologi geographic information system (GIS).

Selain P3D dan Relawan Desa, terdapat pula Maros Youth Learning Center (MYLC). Pada program ini, peserta akan dihimpun untuk mendapatkan materi dasar, lalu menerapkannya langsung melalui media yang telah disiapkan. Program ini berlangsung dalam satu siklus tanam, sehingga para peserta dapat memahami dengan menyeluruh mengenai kondisi suatu tanaman pertanian, dimulai dari masih menjadi biji atau benih, hingga siap dipanen secara maksimal.

“Tak ada persyaratan khusus untuk bergabung. Anak muda di desa boleh, teman-teman di kampus juga boleh, tetapi sebisa mungkin kalau ada perempuan akan jauh lebih bagus,” tuturnya.

Bukan tak beralasan, pernyataan ini hadir atas landasan sebuah kultur yang masih kental di kalangan masyarakat. Perempuan kerap dianggap tidak mendapat banyak kesempatan sebab kemampuannya dinilai jauh berbeda dengan laki-laki. Padahal nyatanya, perempuan pun bisa jika memang diberi kesempatan dan dilatih sepadan seperti halnya laki-laki. Oleh karenanya, SRP Payo-Payo berusaha memutuskan rantai pikiran kultur tersebut.

Di luar program yang terbuka untuk umum, SRP Payo-Payo juga memiliki program khususnya sendiri. Program tersebut ialah penggarapan proyek untuk melakukan perekrutan khusus, dengan mengutamakan orang-orang yang pernah menjadi relawan pada program mereka ataupun pernah mengikuti P3D.

Belasan tahun berdiri, tentu ada banyak rintangan yang telah dilalui organisasi satu ini. Salah satu yang paling berat menurut Karno adalah bagaimana orang-orang meninggalkan SRP Payo-Payo dan berhenti menerapkan apa yang telah didapatnya di sana.

“Misalnya perempuan yang sudah dilatih atau ikut penelitian, lalu menikah. Karena kultur kita yang seperti ini, sedikit sekali perempuan sudah menikah mau ikut kerja seperti ini lagi,” ujar Karno.

Meski begitu, pria tersebut berusaha mewajarkan, berhubung sudah sepatutnya orang datang dan pergi. Untungnya, selalu ada beberapa orang yang memilih tetap tinggal setelah menyelesaikan kegiatan relawan ataupun pendidikan yang telah diikutinya.

Tetapi tetap saja, Karno mewakili SRP Payo-Payo mengharapkan agar lebih banyak lagi orang-orang yang tertarik mengikuti kegiatan atau organisasi seperti ini, untuk berkontribusi menangani persoalan perbandingan kebutuhan pangan dan petani dari tahun ke tahun.

Saat ini, salah satu program SRP Payo Payo, MYLC masih terbuka untuk anak muda yang ingin belajar keahlian-keahlian bertani dan lainnya. Jika tertarik, kalian dapat mengunjungi media sosial @youthlearningcenter.

 

Nurul Fahmi Bandang

Tags: Ketahanan panganKomunitasMarosPanganpertanianpetani
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Ucapan: Selamat Hari Pers Nasional

Next Post

Partisipasi Unhas dalam Konsorsium SUIJI Dorong Kolaborasi Kampus Internasional

TRENDING

Liputan Khusus

Ketika Kata Tak Sampai, Tembok Jadi Suara

Membaca Suara Mahasiswa dari Tembok

Eksibisionisme Hantui Ruang Belajar

Peran Kampus Cegah Eksibisionisme

Jantung Intelektual yang Termakan Usia

Di Balik Cerita Kehadiran Bank Unhas

ADVERTISEMENT
Tweets by @IdentitasUnhas
Ikuti kami di:
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Dailymotion
  • Disclaimer
  • Kirimkan Karyamu
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
© 2025 - identitas Unhas
Penerbitan Kampus Universitas Hasanuddin
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah

Copyright © 2012 - 2024, identitas Unhas - by Rumah Host.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In