Kepala Departemen Biokima Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin (Unhas), dr Marhaen Hardjo MBiomed PhD resmi mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Rektor (Balon) Unhas periode 2026-2030 dengan menggunakan pasapu di kepalanya sebagai ciri khas kostum Sultan Hasanuddin. Ia datang bersama rombongannya di Ruang Rapat A lantai 4 Gedung Rektorat Unhas, Kamis (28/08).
Sebagai salah satu pendaftar yang memiliki gelar berbeda dengan Balon lainnya, Marhaen menyampaikan, ia datang sebagai pejuang dan tidak ada kata kalah dan menang di dalamnya. Menurutnya, dengan hal itu hanya terdapat kejayaan Unhas yang akan tetap berusaha dirangkulnya menjadi paripurna.
“Jadi, jangan ada dikotomi profesor dan bukan profesor, karena sesungguhnya itu cuma gelaran akademik,” ucap Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Makassar periode 2020.
Marhaen menegaskan dalam konferensi persnya, ia beralasan menjadi Balon Rektor Unhas untuk membaktikan hidupnya agar dapat menjadikan Unhas sebagai Center of Excellent di tingkat nasional maupun tingkat internasional pada 2030.
Dengan membawa lembaga swasta atau pengusaha sebagai salah satu pendukungnya, dokter ahli sel punca (stem cell) itu mengungkap, melalui prinsip kemajuan triple helix, dunia pendidikan harus berkolaborasi dengan dunia usaha dan dunia pemerintah sehingga akan membuat sebuah perubahan.
“Pada hari ini, saya membawa banyak kalangan yang bukan (dari internal) universitas untuk memperlihatkan bahwa visi saya untuk membangun kolaborasi,” tuturnya.
Marhaen mengatakan, kontestasi ini bukanlah pertarungan menjadi pemenang, melainkan pertarungan ide. Ia melanjutkan, idenya akan tersampaikan kepada Rektor terpilih yang akan datang, meskipun ia kalah.
“Tidak ada istilah kalah bagi saya, tapi bagaimana gagasan dan ide itu bisa tersosialisasi,” tegas Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa periode 2021-2023 itu.
Masyita
