Marine Resilience and Sustainable Development (MarSave) Unhas menggelar Simposium Internasional 2018 Universitas Hasanuddin di hotel Gammara Makassar, Selasa (7/8).
Acara yang bertajuk ‘Memperkuat Ketahanan Laut untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan’ ini diawali dengan laporan Ketua Panitia MarSave 2018 Prof Dr Ir Rohani. Lalu, dibuka oleh Wakil Rektor IV Universitas Hasanuddin, Prof Nasrum Massi.
Setelah itu, kegiatan diskusi dimulai. Terdapat tiga sesi diskusi yakni keanekaragaman hayati laut, konservasi laut, dan pengelolaan sumber daya pesisir.
Dalam sesi pertama diisi oleh pembicara dari Essex University United Kingdom Prof David J Smith, Essex University. Ia memaparkan materinya soal strategi konservasi karang.
Menurut David, selama tahun 2016, dunia telah menyaksikan peristiwa pemanasan global. Akibatnya, terjadi kematian dan pemutihan karang massal.
“Untuk itu kami akan memeriksa tren jangka panjang di habitat terumbu karang dan khususnya dampak dari ENSO events di lokasi penelitian,” lanjutnya.
Selain David, tampak pula beberapa pemateri dari berbagai universitas di dunia. Seperti, University of Amsterdam, Dr J Arie Vonk, Victoria University of Wellington, Dr James Bell, dan University of West Florida, Prof Wayne Bennett.
Lalu, ada Uppsala University, Prof Peter Lindblad, Alfred Wegener Instiute, Dr Dominik Kneer, Universiti Trengganu Malaysia, Prof Noraini Mokhtar, University of Washington, Dr Alan White, dan The University of Hong Kong, Dr Yvonne Sadovy.
Setelah diskusi, acara dilanjutkan dengan membuka lima kelas.
Kelas pertama membahas perikanan dan budidaya perikanan yang berkelanjutan dan tangguh.
Kelas kedua, memahami dan mengatasi perubahan iklim dan pengasaman laut, serta sistem sosio-ekologis yang tangguh.
Kelas ketiga, keanekaragaman hayati laut, biologi, ekologi dan konservasi laut.
Kelas keempat membahas wisata bahari, pengolahan pasca panen dan penyakit serta bioteknologi.
Kelas kelima tentang ilmu kelautan, perikanan dan mata pencaharian.
Menurut Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Prof Dr Ir Rohani, Kegiatan simposium ini ditargetkan akan meningkatkan publikasi Unhas pada Jurnal Terindeks Scopus. Mendukung, lanjut Rohani, cita-cita Unhas untuk World Class University (WCU).
“Selian itu, tentu saja akan menyatukan semua ahli-ahli dalam bidang Ilmu Kelautan dan Perikanan dari seluruh Indonesia. Terbentuk jaringan antara satu peneliti dengan peneliti lain dalam bidang Kelautan dan Perikanan,” tambah Rohani saat ditemui di ruangannya, Senin (6/8).
Lebih lanjut, Rohani mengatakan, acara ini juga untuk memperkenalkan adanya MarSave Internasional Symposium. Rencananya, kegiatan simposium akan dilaksanakan setiap dua tahun.
“Tiap dua tahun akan kita laksanakan lebih baik lagi, belajar dari pelaksanaan-pelaksanaan yang sekarang,” tutupnya.
Penulis: Arisal