Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin pada tahun 2021 ini telah berusia 14 tahun. Fakultas yang mempunya visi menjadi pusat unggulan pengembangan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan, serta kehutanan dan lingkungan hidup berwawasan maritim benua Indonesia.
Pada mulanya kehutanan bernaung di fakultas pertanian dengan jurusan kehutanan pada tahun 1963. Berdirinya jurusan kehutanan merupakan kerja sama antara Universitas Hasanuddin dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Selain kerja sama itu, Unhas juga merangkul Bagian Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan. Saat membuka penerimaan mahasiswa baru, jurusan ini melaksanakan proses perkuliahan di Gedung Balai Penelitian Pertanian di Jalan Ratulangi, Makassar.
Perkuliahan juga dilakukan di Kampus Unhas Baraya dan Sekolah Polisi Kehutanan. Kemudian untuk praktek lapangan mereka menggunakan kawasan hutan Malino dan Borisallo Pabrik Kertas Gowa.
Adanya jurusan kehutanan dan kelak di kemudian hari akan berdiri sendiri. Tentunya ada orang-orang yang bekerja keras di balik itu semua. Di antaranya Mas’ud Yunus, dikenal sebagai pelopor pembukaan pendidikan kehutanan di Unhas.
Kerja sama yang sudah terjalin antara Unhas dengan IPB, merupakan salah satu kuncinya. Mas’ud Yunus yang telah menyelesaikan studinya di IPB. Kemudian diangkat menjadi staf pengajar dan menjadi Ketua Jurusan Kehutanan menggantikan Hutadjulu pada 1968.
Karier Mas’ud Junus terus beranjak, sosoknya yang inspiratif membuat ia tepilih sebagai Dekan Fakultas Pertanian pada 1981 hingga 1986 dan Asisten Direktur Pascasarjana. Selama masa jabatannya, ia dikenal sebagai pribadi yang memiliki kerja keras tinggi serta memiliki gaya mengajar yang menarik.
Dari itu, ia terlibat juga dalam Tim Pengembangan Kampus Baru Tamalanrea, yang dipindahkan pada awal tahun 1980-an silam. Berperan sebagai tim khusus penataan landsape vegetasi kampus. Sesuai dengan niatannya dalam membuka jalan pendidikan kehutanan dan tekadnya untuk mewujudkan pengelolaan hutan.
Walhasil dengan keputusan pemerintah dan Unhas tahun 2007 jurusan kehutanan dikembangkan menjadi fakultas kehutanan, sekaligus menjadi fakultas ke-13 di Unhas.
Semangatnya memajukan pendidikan kehutanan, tidak akan lekang biar pun ia telah fana. Mas’ud Yunus meninggal pada Jum’at 29 januari 2020 sekitar pukul 09.00 Wita.
Ia dianggap sangat inspiratif dalam mendidik mahasiswa. Baik sebagai orang tua, pemberi motivasi dan panutan bagi mahasiswa serta dosen-dosen.
Guru Besar Fakultas Kehutanan, Muh Restu sering kali mendapatkan pesan dari Mas’ud Yunus. Dia berpesan untuk selalu mengembangkan kompetensi individu dalam penugasan dan rencana karier. Kemudian diikuti dengan niat dan semangat untuk tetap belajar.
Di samping membangun jejaring di mana pun dan kapan pun agar menciptakan komunikasi serta hubungan yang baik. Harus bekerja dengan penuh tanggung jawab agar bisa berkomitmen terhadap pekerjaan dan menyelesaikannya sesuai dengan harapan serta membangun kepercayaan terhadap orang lain.
“Saya sangat berduka dan sedih karena kehilangan dosen dan kolega yang memiliki kompetensi tinggi dalam bidang manajemen hutan dan memiliki sumbangsi terhadap pengembangan pendidikan kehutanan di Unhas,” ucap dosen yang tengah menjabat wakil rektor bidang akademik periode 2018/2022 ini.
Ia memiliki kepribadian sangat baik dan teliti dalam berkata serta mengerjakan sesuatu. Selalu menjaga kenyaman dan keamanan sehingga detail terhadap berbagai hal. Ia juga memiliki komunikasi dan artikulatif yang menarik.
Berdirinya Fakultas Kehutanan tidak dapat dipisahkan dari peran Mas’ud Yunus. Ia telah memberikan warna tersendiri bagi terbentuknya fakultas Kehutanan.
Marhama