Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Hasanuddin (Unhas), Rudi, membuat inovasi bahan material anti peluru. Inovasi ini telah berhasil di uji coba Divisi III Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di Kabupaten Gowa.
Hasil uji coba tiga kali tembakan menunjukkan material anti peluru tersebut mampu menahan peluru berkaliber 9 mm untuk jarak tembak 10 meter.
Dilansir dari Sub Direktorat Informasi dan Humas Unhas, Selasa (30/11) Rudi dalam wawancaranya mengatakan, ide inovasi tersebut hadir mengingat dalam pembuatan rompi anti peluru biasanya menggunakan material berat, mahal, dan sulit ditemukan di dalam negeri. Untuk itu, ia memikirkan solusi alternatif menggantikan material bahan anti peluru yang lebih ringan dengan kekuatan yang sama.
Rudi mengungkapkan, salah satu bahan yang digunakan adalah carbon fiber. Bahan tersebut biasanya digunakan untuk membuat custom bagian mobil seperti fender, kap mesin, dan cover spion.
“Setelah dilakukan literasi referensi terhadap material tersebut, diperoleh bahwa material ini dapat digunakan dalam pembuatan rompi anti peluru,” jelas Rudi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan material anti peluru yang dihasilkan memiliki keunikan dari sisi berat rompi. “Inovasi ini jauh lebih ringan dengan kaliber peluru yang sama jika dibandingkan dengan rompi anti peluru yang saat ini dipasarkan,” kata Radi.
Adapun kesulitan yang dialami utamanya dalam melakukan simulasi menggunakan software finite elemen method sebagai simulasi yang masih tergolong baru.
Annur Nadia F. Denanda