Akademi Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Unhas mengadakan Mawapres Talkshow, Sabtu (15/5). Bertajuk “A Guide to Make Sense of Mawapres”, kegiatan itu diselenggarakan melalui Zoom.
Dimoderatori oleh Mawapres Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas 2020, Nadhira Noor R Sidiki, turut hadir dua pembicara. Di antaranya Mawapres Utama Unhas 2017 sekaligus The Most Inspiring Students Mawapres Nasional 2017, dr Iin Fadhillah Utami, serta Mawapres Utama Unhas 2018 sekaligus Finalis Mawapres Nasional 2018, Muh Akbar Bahmi SE.
Pada kesempatannya, Akbar mengungkapkan, prestasi adalah bagian dari proses belajar untuk menjadi lebih baik. Jika menilik sudut pandang mahasiswa, prestasi adalah bagian dari pembuktian diri.
“Pembuktian yang diberikan kepada orang sekitar bahwa kita mampu. Prestasi juga menjadi tolak ukur diri kita,” ungkap Akbar.
Ketika didaulat sebagai Mawapres, ada hal yang membedakan dengan orang lain. Jika bekerja sama kepada orang yang lebih tinggi tingkatannya tentu lebih mudah.
“Proses menjadi Mawapres itu panjang, terkait prestasi tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sementara kontribusi, berarti bagaimana kita memberikan sesuatu ke sekitar,” ujar Akbar.
Di sisi lain, jika kontribusi yang diberikan belum membuat orang lain puas, itu tidak berarti kegagalan. Namun, sebuah pembelajaran bagi kita.
Menutup kegiatan, Akbar menegaskan pentingnya berdoa dan meminta restu orang tua. Sebuah usaha tanpa doa hasilnya adalah nol.
“Doa orang tua dan memperkuat ibadah kepada Allah SWT merupakan tips utama dari setiap kompetisi. Sejelek atau sesiap apapun persiapan, jangan lupa berdoa,” ungkap Akbar.
M204