Beribu derap langkah yang terdengar dari lantai-lantai kampus saling berkejaran dengan waktu. Sebuah suara putaran roda menyentuh lantai bak irama berbeda, namun tetap selaras menghiasi hiruk pikuk kampus.
Suara itu milik Alya Alfitah, seorang mahasiswi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat yang tiap harinya menggunakan kursi roda. Menelusuri koridor-koridor kampus dengan tekad dan kegigihan. Langkahnya tak selalu sendiri, ia senantiasa menorehkan jalur-jalur roda dikampus merah bersama teman-temannya.
“Wheel chair is vehicles towards bigger dreams, sebuah benda mati namun sangat berharga, tempatku menyelami segala lika-liku ketidakaksesan, mendengarkan semua keluh walaupun bahkan tak terdengar,” begitu ucapnya, Sabtu (23/11).




Ia menjadi salah satu dari pejuang impian tanpa kenal batasan. Meski kadang kendala menghampiri, tetapi ia tak pernah memilih untuk merintih. Dengan roda-roda kecilnya, ia mengudara dengan mimpinya menjadi seorang yang hebat.


Foto dan Naskah: Andika Wijaya