Walau telah beranjak dari ‘rumah’, melepas almamaternya, Alumni masih punya beban di pundaknya.
Awal Maret 2022, disaksikan puluhan pasang mata, di bawah amanah alumni, Andi Amran Sulaiman dinobatkan sebagai nahkoda IKA Unhas periode 2022-2026. Menteri Pertanian Republik Indonesia periode 2014-2019 itu resmi menggantikan Jusuf Kalla yang sebelumnya memegang jabatan selama 25 tahun lamanya.
Momen suksesi ketua ikatan alumni Unhas menjadi langkah selanjutnya meningkatkan reputasi kampus, salah satunya dengan membuka jalan bagi alumni maupun yang baru lulus untuk bersaing di dunia kerja atau profesional.
Hal ini senada dengan Ketua IKA Jabodetabek Unhas, Muh Ishak, yang mengatakan untuk mengukur keberhasilan tridarma perguruan tinggi di masyarakat, dapat dilihat dari ikatan alumninya. IKA berperan penting dalam menstimulus lulusan baru untuk terjun ke dunia kerja. Mengantarkan alumni baru ke jalan yang lebih mudah mendapatkan pekerjaan melalui networking di seluruh Indonesia, bahkan luar negeri.
IKA Wilayah Jabodetabek Unhas pernah membuat program Career Development untuk merekrut alumni Unhas. “Saya cari dan terima bukan dari kampus lain. Tapi alumni Unhas sendiri. Wujud nyata yang kami lakukan dalam membantu alumni,” ucapnya, Minggu, (17/4).
Selain IKA Wilayah Jabodetabek, IKA Teknik juga menyediakan fasilitas bagi alumni. Sebuah Rumah Singgah yang dapat dihuni sebagai wujud membantu lulusan Unhas.
“Mereka bisa tinggal sampai mendapatkan pekerjaan. Kalau sudah kerja, mereka akan keluar dan memberikan kesempatan itu kepada adik-adik baru atau yang belum kerja,” tutur Sekjen IKA Teknik, Anti Rivai, Selasa (19/4).
Ikatan alumni bukan saja berperan membuka kesempatan kerja. Mendukung secara emosional sebagai sebuah keluarga juga dilakukan. Contohnya IKA Unhas cabang luar negeri.
Berada di negeri asing, dengan bahasa dan budaya tidak familiar menjadikan Amalia Mulia Utama dan alumni Unhas lainnya begitu dekat. Alumni Fakultas Kedokteraan ini mengatakan ketika bertemu dengan teman sekampung, satu almamater, satu daerah pula. Rasanya sangat menyenangkan karena jauh dari rumah.
“Yang paling terasa alumni Unhas di Belanda adalah kekeluargaan. Jadi tidak melulu soal inovasi dan lapangan kerja, melainkan dukungan mental sesama lulusan Unhas,” ujar Ketua IKA Belanda ini, Sabtu, (16/4).
Bakti alumni kepada almamater tidak serta merta lekang bila selesai. Penilaian ranking perguruan tinggi dunia menjadikan lulusan yang berkualitas sebagai salah satu indikator penilaian QS World University Rankings.
Melalui laman topuniversities.com, indikator employer (pemberi kerja) pada QS World University Ranking 2022 memiliki poin 10 persen. Hal ini dinilai berdasarkan pada lebih dari 75.000 tanggapan terhadap Survei Pemberi Kerja QS, dan meminta para employers untuk mengidentifikasi lembaga-lembaga tempat mereka mencari lulusan yang paling kompeten, inovatif, dan efektif. Indikator ini membuktikan lulusan universitas harus mampu menjawab tantangan industri, kualitas alumni yang bisa bersaing di tataran global.
Peranan alumni bagi Unhas juga ditegaskan Rektor Unhas, Dwia Aries Tina Pulubuhu dalam Musyawarah Besar IKA Unhas, Jumat (4/3). Wanita berdarah Gorontalo itu mengatakan, alumni memiliki peranan strategis dalam mendukung terwujudnya kemandirian Unhas. “Unhas tidak lagi mengandalkan Uang Kuliah Tunggal sebagai sumber pendapatan utama. Kita mencoba unit-unit usaha produktif. Untuk itu, peranan alumni sangat strategis,” katanya.
Alumni juga memiliki kontribusi dalam pengembangan tridarma melalui program dana abadi yang baru diluncurkan pada awal Maret 2022. Dana Abadi Unhas akan dimanfaatkan dalam aktivitas utama, yakni beasiswa, penguatan inovasi dan riset, penguatan kebermanfaatan dan pengabdian pada masyarakat, serta implementasi kampus hijau.
Selain peran ikatan alumni bagi lulusan baru, dan penguatan kualitas universitas itu sendiri. Ternyata, IKA juga disinyalir dapat dimanfaatkan untuk mendukung calon tertentu dalam meraih kekuasaan. IKA kampus lain membuktikan hal tersebut.
Sebelum dan sesudah terpilih menjadi Ketua IKA Unhas, Andi Amran Sulaiman telah dielu-elukan akan maju mencalonkan diri sebagai wakil presiden bersama Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dalam pemilu 2024 mendatang.
Bahkan Ketua Alumni Universitas Indonesia Timur (UIT), Jurnal Syarif telah mendeklarasikan mendukung kedua pasangan tersebut, di Makassar, Selasa 1 Februari lalu.
Benar kata Sastrawan Jerman, Thomas Mann, “Everything is politics.”
Kalimat itu juga berlaku bagi IKA Unhas. Ikatan alumni dapat menjadi kendaraan untuk meraih kursi dalam perpolitikan nasional. Mayoritas alumni tentu akan menjadi pemilik hak pilih dalam pemilu nanti. Sementara minoritas dari mereka menjadi politisi yang dapat memanfaatkan suara mayoritas alumni.
Hal ini menunjukkan alumni berharga secara politik. Alumni bisa bersatu memilih dan menempatkan alumni Unhas ke posisi politik penting di Indonesia. Lantas apakah kesempatan emas itu juga akan dimanfaatkan Ketua IKA saat ini, mengingat Andi Amran Sulaiman mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden selanjutnya.
Tulisan ini bersambung dengan dua artikel dibawah dalam Liputan Khusus terkait IKA Unhas, atau tulisan menarik lainnya di identitas Unhas – Ulasan
Angle 1 : Enam Dekade Ikatan Alumni
Angle 3 : Magnet Politik Bernama Ikatan Alumni
Tim Liputan
Annur Nadia F. Denanda
Anisa Luthfia Basri
Nur Alya Azzahra
Azzahra Zainal