Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK Unhas) menyelenggarakan Sosialisasi Visi Misi dan Kertas Kerja Bakal Calon Dekan dan Rapat Senat Fakultas dengan agenda Penyaringan Calon FK Unhas periode 2022-2026. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid melalui Zoom Meetting dan di Auditorium Prof A Amiruddin, Kamis (9/12).
Kontestasi Pemilihan Dekan (Pildek) pada periode ini menghadirkan lima bakal calon dekan yang masing – masing diberikan kesempatan untuk menjelaskan gagasan – gagasan mereka terhadap masa depan Fakultas Kedokteran Unhas di depan seluruh panelis dan kolega akademisi FK Unhas.
Salah satu bakal calon dekan, Prof Dr dr Abdul Qadar Punagi, SpTHTKL (K) FICS dengan mengemukakan visi misinya berkenaan dengan kemajuan FK Unhas di tahun 2026 menjadi sentra pendidikan yang terkemuka, unggul dan bertaraf internasional. Dalam perwujudan gagasan tersebut, misi – misi yang ditargetkan olehnya juga disampaikan secara sistematis dan menyeluruh diantaranya:
- Menghasilkan lulusan Fakultas Kedokteran Unhas yang cendekia dan berkarakter mulia, kompeten, kompetitif di tingkat nasional dan internasional.
- Mengembangkan riset dan IPTEK di bidang kedokteran yang bersifat translasional.
- Meningkatkan profesionalisme SDM, tenaga pendidik dan alumni melalui pendidikan berkelanjutan.
- Membina dan menyelenggarakan jaringan kerja sama dalam bidang kedokteran, dalam hal ini global networking.
Kemudian, ia menuturkan bahwa rencana kerjanya akan melalui analisa secara SWOT (SWOT analyzis) untuk melihat kekuatan serta kekurangan yang terjadi pada Instansi FK Unhas saat ini.
“Kekuatan kita adalah banyaknya tenaga muda kita, lulusan S3 luar negeri yang sudah kembali, yang kedua, kualifikasi institusi kita baik tingkat fakultas maupun universitas sudah berakreditasi A dan juga ada rekognisi internasional dan banyaknya wahana pendidikan,” Jelas Abdul.
Ia menambahkan, adapun Weakness-nya yakni belum optimal pemanfaatan SDM sesuai bidangnya, belum optimal (secara) paperless administrasi pendidikan, koordinasi yang belum optimal, masih kurang kualifikasi publikasi ilmiah pada jurnal internasional bereputasi dan masih kurangnya jumlah dan kualifikasi tenaga didik, administrasi, asisten riset dan laboran pendukung, serta belum memadai reward yang diberikan kepada dosen.
Abdul juga mengungkapkan bahwa peluang yang berharga adalah Program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar serta status Unhas sebagai PTN-BH.
“Saya berharap FK Unhas tetap jaya dan unggul siapapun pimpinannya,” tutupnya.
Rezky Wongiyanto