“Saya percaya bahwa setiap manusia berkewajiban dalam menjaga alam dan perlu memikirkan dampak dari setiap perbuatannya. Jangan sampai, apa yang kita lakukan akan berdampak buruk bagi lingkungan sekitar,” tutur Ria Lestari.
Masyarakat Indonesia saat ini tengah dihadapi oleh berbagai problematika lingkungan, khususnya mengenai persoalan sampah. Maraknya penggunaan kemasan sekali pakai serta kurangnya pengetahuan orang-orang terkait pengolahan limbah membuat jumlah sampah makin hari makin tidak terkontrol.
Melihat situasi tersebut, Ria Lestari mendirikan toko curah atau bulk store bernama Artani.id pada bulan mei 2021. Toko yang berlokasi di Makassar tersebut berorientasi tidak hanya pada profit, tetapi juga mempertimbangkan dampak produknya kepada bumi.
“Setelah pulang ke Makassar dengan gelar sarjana pertanian dari Universitas Brawijaya, saya ingin mengaplikasikan ilmu saya melalui bisnis yang menarik bagi anak muda. Selain itu, krisis iklim yang kita rasakan saat ini masih kurang gerakan nyatanya. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk membuka toko pertanian dengan konsep bulk store yang sifatnya refill dan packaging free,” tutur Ria.
Di awal berdirinya Artani.id, Ria merasa cukup kesulitan karena green business di Indonesia, termasuk di Makassar, masih sangat terbatas, apalagi prinsip zero waste yang diterapkan membuat beberapa pelanggan kebingungan saat pertama kali melihat tokonya.
“Di tahun-tahun awal, sangat sulit karena orang sering bertanya saat melihat Artani karena tokonya berisi toples. Orang pasti berpikir, ‘Ini toko apa? Kenapa timbang-timbang dan semua kemasannya harus pakai isolasi kertas yang bisa didaur ulang?’ Namun, lama-kelamaan mereka paham dan kami sangat terbantu oleh pelanggan yang datang berulang kali, sehingga informasi tentang artani bisa menyebar ke mana-mana,” jelas Ria.
Menurut Ria, perkembangan zero waste lifestyle di makassar sudah cukup diterapkan oleh masyarakat karena sudah banyak orang-orang yang berbelanja membawa wadahnya sendiri. Program yang digunakan oleh pemerintah kota juga sudah banyak yang mengarah ke permasalahan lingkungan, walaupun istilah-istilah yang digunakan masih banyak yang kurang dipahami oleh masyarakat.
Cara untuk menerapkan zero waste lifestyle dapat dimulai dari aktIvitas sehari-hari. Salah satunya dengan membawa wadah sendiri saat berbelanja atau sedang beraktivitas. Selain itu, mulailah untuk memilah sampah organik dan anorganik sehingga tempat pembuangan akhir (TPA) itu digunakan jika benar-benar sampah tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi.
“Kita juga harus mulai berpikir bagaimana kondisinya jika anak cucu kita kedepan akan merasakan cuaca yang separah ini. Ingat, tidak ada opsi planet lain yang dapat kita tinggali selain bumi,” imbuh salah seorang pendiri Toko Buku Independen Detakata tersebut.
Awalnya, Artani menargetkan produknya hanya untuk orang-orang dengan gaya hidup ramah lingkungan saja. Namun, lama-kelamaan Ria menyadari bahwa isu lingkungan itu inklusif dan harus diketahui oleh banyak orang, sehingga kampanye yang dibuat pun harus seumum mungkin. Oleh karena itu, Artani sering mengadakan kegiatan workshop dan kitchen lab untuk menarik pasar yang lebih luas.
“Kitchen lab lebih ke masak-masak pangan sedangkan workshop lebih ke keterampilan. Cara penentuan temanya juga acak sesuai dengan kolaborator. Ini kami lakukan setiap bulan dan terbuka untuk umum,” pungkas Ria.
Dengan menganut prinsip zero waste, produk yang ditawarkan artani adalah bahan pangan yang dikeringkan, agar memiliki ketahanan yang lebih lama daripada bahan pangan yang tidak dikeringkan. Selain itu terdapat juga produk seperti sabun dan spons yang terbuat dari bahan organik. Harga untuk tiap produknya juga cukup terjangkau, mulai dari 100 rupiah per gram.
Ria bercerita tentang tanggapan orang-orang setelah mengunjungi Artani. Kebanyakan dari mereka tidak menyangka jika toko zero waste seperti ini ada juga di kota Makassar, biasanya hanya ada di Pulau Jawa saja. Selain itu, mereka juga sangat terbantu dengan sistem toko bulk store seperti ini karena bisa membeli produk-produk secara isi ulang.
Dengan hadirnya Artani, Ria berharap agar tempatnya bisa menjadi tempat belajar bersama bagi banyak orang terutama terkait hidup berkesadaran terhadap lingkungan. Tidak hanya itu, ia juga berharap agar lebih banyak lagi toko green business yang ada di kota Makassar.
Nurfikri