Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) kunjungi Tambak Pendidikan Universitas Hasanuddin (Unhas) di Bojo Kabupaten Barru. Kunjungan didampingi oleh Rektor Unhas, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc dan sejumlah civitas academica Unhas, Selasa (29/04).
Prof Brian Yuliarto ST MEng PhD menyampaikan, penghasilan tambak Unhas sebesar dua milyar dari luas empat hektar, menurutnya itu masih sedikit. Tetapi ia mengapresiasi dengan pencapaian kampus merah yang sudah sangat bagus dapat mencapai 50 persen.
“Kampus itu harus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, karena semua ilmu pengetahuan ada di sini,” tutur Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
Lebih lanjut, ia mengungkap, kampus datang dengan fitur pengetahuan, dengan penguasaan teknologi, riset, inovasi. Jadi, Kemampuan teori yang dimiliki oleh sejumlah akademisi harus dikembangkan agar berdampak kepada masyarakat.
Kemudian, pakar bidang nanoteknologi itu menyatakan, tidak menjadi masalah jika ada investor yang ingin bekerja sama dengan pihak Unhas. Sehingga kampus tidak harus mengerjakan semuanya sendiri.
Menurut Mantan Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB itu, urusan bisnis jangan terlalu memaksakan dosen untuk terlibat. Tetapi sebagai universitas tetap memiliki orang profesional.
“Para dosen bisa datang ketika ada masalah seperti penyakit untuk diselesaikan,” tandasnya.
Setelah beranjak dari lokasi Tambak Pendidikan Unhas, seluruh rombongan menuju ke Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) dalam rangka kunjungan kerja Mendiktisaintek.
Ismail Basri
