Minggu, 14 Desember 2025
  • Login
No Result
View All Result
identitas
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah
No Result
View All Result
identitas
No Result
View All Result
Home Rampai

Mengabdi Di Negeri Sakura Bersama Suiji Unhas

8 Juli 2023
in Rampai
Mengabdi Di Negeri Sakura Bersama Suiji Unhas

Salah satu kegiatan SUIJI Unhas di Jepang, 2023. Sumber foto: Dokumentasi pribadi.

Editor Nurul Hikma

Sebagai bagian dari civitas akademika, mahasiswa tidak hanya dituntut memiliki intelektual secara akademis namun juga pemikiran dan wawasan luas agar bisa menjawab permasalahan yang terjadi di setiap bagian negeri ini. Menghadapi berbagai tantangan dan dinamika yang terjadi saat ini, dibutuhkan sosok mahasiswa berkarakter dinamis dalam mewujudkan agent of change dan social control.

Mahasiswa sebagai social control diharapkan memiliki sikap kritis dengan berbagai perubahan yang ada untuk kepentingan dirinya dan masyarakat. Berpikir kritis pada dasarnya tidak harus dituangkan dalam dalam tulisan, namun juga bisa aksi nyata di lapangan.

BacaJuga

Belajar Budaya Lokal dengan Cara Seru Bersama Etno Adventure

Jaga Warisan Cerita Rakyat Bugis-Makassar di Era Digital Bersama Makgaligo

Berangkat dari tantangan dan tuntutan tersebut, Prof Ozowa dari Ehime University membentuk sebuah komunitas yang menghubungkan masing-masing tiga universitas di Jepang dan Indonesia bernama SUIJI (Six University Indonesia Japan Initiativ).

SUIJI merupakan konsorsium antara tiga perguruan tinggi di Jepang (Ehime University, Kagawa University, dan Kochi University) dan tiga perguruan tinggi di Indonesia (Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Hasanudin (Unhas).

Komunitas yang dibentuk sejak 2010 silam ini berfokus pada kegiatan pembinaan kerja sama dan pelatihan kepemimpinan bagi mahasiswa bidang agrokompleks. Koordinator SUIJI Unhas, Prof Dorothea Agnes Rampisela mengatakan, mahasiswa yang disasar hanya mereka yang berasal dari bidang agrokompleks mengingat masih rendahnya kualitas SDM.

“Makanya kita ingin memperlihatkan bahwa agrokompleks itu masih punya banyak kesempatan baru. Karena yang di sana (Jepang) juga yang terima dosen pertanian, mahasiswanya juga pertanian, meski ada beberapa dari jurusan pembangunan desa,” tuturnya, Kamis (15/6).

Salah satu program menarik dari SUIJI yakni Service Learning Program. Dalam kegiatan ini, mahasiswa dari tiga perguruan tinggi negeri Indonesia (UGM, IPB, Unhas) melakukan pengabdian masyarakat di Jepang bersama mahasiswa Ehime, Kochi, dan Kagawa. Selama periode program, mereka membangun jejaring dan membantu memecahkan permasalahan pertanian yang ada pada tujuh desa di Jepang.

“Jadi mahasiswa di sana kami suruh mengidentifikasi masalah yang ada di sana, kemudian mereka harus membuat kerangka masalah dan memecahkan dalam bentuk kegiatan,” ungkap Agnes.

Tak hanya itu, mahasiswa Jepang juga berkunjung ke Indonesia dalam rangka memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu menjadi pemecah masalah yang baik sekaligus mempelajari agroindustri di masing-masing negara.

Tidak banyak syarat yang harus dipenuhi untuk mendaftarkan diri pada komunitas ini. Bagi anda mahasiswa bidang agrokompleks cukup membekali diri dengan kemampuan Bahasa Inggris. Adapun kemampuan kerja sama, kemandirian, toleransi agama, kebangsaan, dan etnik jadi nilai tambahan.

Dari SUIJI ini, Agnes berharap pendanaan program kegiatan tidak hanya bergantung pada Jepang namun bisa lebih mandiri. “Saya berencana akan melaksanakan yang namanya Suiji plus, jadi peserta yang ikut itu tidak kita batasi karena sayang juga kan kalau masih ada mahasiswa yang mau ikut belajar tapi terbatas dana,” tutupnya

Miftahul Janna

 

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Belajar dari Kisah Regina Farah, Mawapres Unhas 2023

Next Post

Fkep Unhas Sosialisasikan Prodi Baru Bernama Spesialis Keperawatan Medikal Bedah

Discussion about this post

TRENDING

Liputan Khusus

Ketika Kata Tak Sampai, Tembok Jadi Suara

Membaca Suara Mahasiswa dari Tembok

Eksibisionisme Hantui Ruang Belajar

Peran Kampus Cegah Eksibisionisme

Jantung Intelektual yang Termakan Usia

Di Balik Cerita Kehadiran Bank Unhas

ADVERTISEMENT
Tweets by @IdentitasUnhas
Ikuti kami di:
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Dailymotion
  • Disclaimer
  • Kirimkan Karyamu
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
© 2025 - identitas Unhas
Penerbitan Kampus Universitas Hasanuddin
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah

Copyright © 2012 - 2024, identitas Unhas - by Rumah Host.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In